
MATA INDONESIA, JAKARTA – Meningkatkan kualitas kesehatan rakyat Indonesia adalah salah satu program utama Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sepanjang tahun 2018 ini. Hal tersebut dapat dilihat dari optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat.
Tak hanya itu, Jokowi juga memfasilitasi masyarakat agar bisa berobat gratis dengan layanan BPJS Kesehatan. Usut punya usut, ternyata banyak juga lho kontribusi program-program Jokowi untuk membuat rakyat Indonesia tetap sehat selama 2018.
Seperti jumlah angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir yang mengalami penurunan selama 4 tahun selama pemerintahan era Jokowi dan Jusuf Kalla. Penyataan itu disampaikan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nina F Moeloek dalam konferensi pers 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK pada 23 Oktober lalu.
Dokter speasialis mata tersebut juga mengatakan program JKN mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Jumlah ini naik signifikan dari sebelumnya yaitu 156 juta jiwa.
Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang notabene adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin pun meningkat menjadi 92,4 juta jiwa. Jumlah itu diharapkan meningkat pada tahun 2019, yakni 96,8 juta jiwa.
Pemerintah juga cukup tanggap menyelasikan kasus luar biasa (KLB), yaitu campak dan gizi buruk di Asmat, Papua di awal tahun 2018. Sampai akhir 2018 ini, pemerintah memberi peningkatan khusus agar warga Asmat hidup sehat. Presiden dan jajarannya juga terus memberi pendampingan dan peningkatan kualitas rumah sakit, sekolah dan air bersih.
Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, pendampingan itu dilakukan lintas kementerian. Yakni antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Pertanian.
“Sebab, kalau cuma kasih saja kemudian tidak akan dipergunakan. Kenapa? Mereka tidak terbiasa dengan apa yang kami berikan. Dikasih minyak goreng enggak pernah mau masak,” ujarnya. (Nur Cholis)