News
Hebat! Freeport Bersedia Serahkan 51% Saham Kepemilikan Pada Indonesia

JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo sekali lagi mampu menorehkan sejarah. Indonesia resmi menggenggam 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui kesepakatan awal Head of Agreement PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) setelah melalui proses negosiasi selama 3,5 tahun.
Negosiasi dilakukan hingga Freeport-McMoran Inc (FCX) bersedia untuk menyerahkan 51 persen kepemilikan saham PT Freeport Indonesia pada akhir Agustus 2017.
Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya telah menerima laporan bahwa salah satu BUMN PT. Inalum (Persero) telah mencapai kesepakatan awal dengan PT. Freeport terkait kepemilikan saham nasional di perusahaan tambang emas terbesar di Tanah Air.
“Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita, Inalum telah mencapai kesepakatan awal untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah,” kata Presiden di Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis, 12 Juli 2018.
Dengan kesepakatan awal ini, Presiden berharap nantinya pengelolaan tambang tersebut akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Indonesia. Selain itu, masyarakat Papua juga diharapkan dapat menikmati hasil dengan jumlah dan kondisi yang lebih baik.
“Menurut saya ini sebuah lompatan. Kita harapkan nanti akan mendapatkan income yang lebih besar baik dari pajak, royalti, dividen, dan retribusinya sehingga nilai tambah dari komoditas tambang yang ada di sana betul-betul bisa dinikmati oleh kita. Kepentingan nasional harus dinomorsatukan,” ucap Presiden.
Sebelumnya, Freeport sempat menolak penawaran awal yang diajukan pemerintah pada September 2017. Penolakan tersebut lantaran perbedaan cara menghitung valuasi saham.
Selain itu, pemerintah juga harus mengakuisisi hak partisipasi Rio Tinto pada Tambang Grasberg guna memastikan dapat mengantongi kepemilkan saham mayoritas pada Freeport Indonesia. (ZN)