Kisah
Hebatnya Layanan Penerbangan di Indonesia, Begini Fakta dan Datanya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari Penerbangan Sipil Internasional diperingati setiap 7 Desember, tepat pada hari ini, Jumat 7 Desember 2018. Sejak diputuskan dalam sidang umum PBB tahun 1996, isu-isu penerbangan di dunia mulai mendapat perhatian.
Urusan penerbangan internasional biasanya ditangani oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sedangkan di Indonesia, urusan penerbangan berada di bawah otoritas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Mengenai penerbangan, Indonesia termasuk salah satu negara dengan aktivitas udara tersibuk di dunia. Dalam laporan Airports Council International (ACI) tahun 2017, salah satu bandara Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta berada dalam 20 besar bandara tersibuk di dunia, tepatnya peringkat 17 dengan jumlah penumpang 63 juta penumpang. Wow!
Sumber lain menyebut, dalam setahun pada 2017 lalu, pergerakan penerbangan di Indonesia mencapai 1,2 juta. Dalam sehari terjadi 3.500 pesawat yang take off dan landing, khusus untuk penerbangan domestik.
Jumlah itu bahkan belum termasuk 21 maskapai non schedule atau tanpa jadwal, contohnya pesawat perintis dan pesawat cargo di berbagai bandara di Indonesia.
Sedangkan untuk penerbangan internasional, pada hari yang sangat sibuk, ada sekitar 500 sampai 600 pesawat yang take off dan landing di berbagai bandara per hari. Dalam setahun, tercatat ada lebih 200.000 pergerakan penerbangan internasional.
Mengutip Wikipedia, di Indonesia ada 17 maskapai niaga berjadwal, 4 di antaranya tidak beroperasi.
Maskapai yang beroperasi adalah Garuda Indonesia, Citilink, Aviastar, Batik Air, Indonesia AirAsia, Kalstar Aviation, Lion Air, NAM Air, Sriwijaya Air, Susi Air, TransNusa, Wings Air, Xpress Air.
Sementara 4 maskapai domestik lainnya yang tidak beroperasi adalah Merpati Nusantara Airlines, Mandala Tigerair, Sky Aviation, dan Batavia Air.
Ada juga maskapai niaga tak berjadwal di Indonesia yang jumlahnya mencapai 25, di antaranya adalah Airfast Indonesia, Mimika Air, Nusantara Buana Air, Aviastar Mandiri, dan lainnya.
Selain itu, maskapai niaga kargo juga ikut meramaikan jagat penerbangan Nusantara, di antaranya yaitu niaga kargo Cardig Air, Republic Express Airlines, Star Cargo. Ada pun niaga kargo tak berjadwal seperti Manunggal Air Service, Star Cargo dan Tri-MG Intra Asia Airlines.
Secara keseluruhan menurut data Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara, jumlah total penumpang angkutan udara di Indonesia tahun 2017 yang dilayani maskapai nasional berjumlah 109.385.106 orang, meningkay 9,6 persen dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 99.762.611.
Penerbangan yang besar di Indonesia didukung dengan keberadaan lebih dari 280 bandara domestik maupun internasional. Secara peringkat, ada 5 bandara paling sibuk di Indonesia, pertama tentunya adalah Bandara Soekarno-Hatta, disusul Bandara Juanda Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Kualanamu Medan.
Selamat Hari Penerbangan Sipil Internasional. (Ryan)