News
Heboh Tebing Pura Uluwatu Bali Retak, Akibat Gempa?

MATA INDONESIA, JAKARTA-Warganet dihebohkan dengan postingan retaknya tebingan Pura Uluwatu, Bali. Pasalnya, pura yang berada diketinggian 77 meter di atas permukaan laut ini merupakan tempat sakral yang biasa dijadikan lokasi sembahyang oleh umat hindu di Bali dan lokasi favorit para wisatawan untuk berswafoto.
Mengenai kabar tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali memastikan retakan itu sudah lama dan sudah pernah ditambal. Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali Made Rentin mengatakan retakan tersebut sudah lama.
“Info dari Jero Gede (pemangku) bahwa retakan itu sudah lama, tetapi tidak diketahui penyebabnya, jika mau tahu secara detail perlu dilakukan penelitian dan pengkajian mendalam oleh pihak berkompeten yakni geologi,” katanya, Rabu 9 Januari 2019.
Made mengatakan berdasarkan keterangan dari pemangku Pura Uluwatu, tak ada tambahan peregangan pada retakan tersebut. Dia pun yakin Pura Uluwatu masih aman dikunjungi.
“Retakan ini bukan baru atau dengan kata lain sudah lama seperti ini, tidak ada bergerakan dalam arti tambah renggang, sehingga Astungkara aman, kata jero gede (mangku),” katanya.
Made menjelaskan beberapa waktu lalu pihak pemerintah daerah sudah melakukan penambalan pada celah tebing tersebut. Namun, masih ada sejumlah titik yang kurang ditambal sehingga retakan tersebut masih terlihat jelas.
“Langkah sudah pernah diambil oleh pihak Pemkab Badung, dengan melakukan penambalan pada celah retakan itu,” katanya.
Made mengimbau para pengunjung yang datang ke Pura Uluwatu agar tetap waspada. Dia juga memastikan hingga saat ini tak ada pembatasan jumlah pengunjung ke Pura Uluwatu.
“Mungkin lebih kepada imbauan agar semua pengunjung lebih berhati hati dan tetap menjaga kewaspadaan, khususnya kepada pemendek menjelang pujawali angara kasih medangsia yang akan datang,” katanya.
Sementara itu, Kadis PUPR Badung, Surya Suamba mengatakan persoalan tersebut akan ditangani tahun ini karena masih proses tender. Untuk terkait panjang dan lebar retakan tersebut masih belum diketahui.
“Keretakan itu nanti akan digarap tahun ini dalam jangka setahun. Nanti akan diteliti dan didesain dulu baru dikerjakan,” ujarnya.