Kisah

Herge Kenalkan Indonesia Lewat Tintin

MATAINDONESIA, JAKARTA – Di era 80 an, kalau ada yang menanyakan apakah mengenal Indonesia ke orang asing, maka jawabannya adalah Bali. Demikian juga di paruh 90 an. Nama Pulau Dewata ini lebih dikenal di masyarakat Eropa dan Amerika dibandingkan Indonesia.

Tapi tahukah bahwa nama Indonesia pernah diperkenalkan Herge lewat komiknya Tintin? Dalam komik Tintin yang berjudul Penerbangan 714, Tintin singgah di Indonesia dan kemudian bertualang ke Makasar hingga Pulau Komodo, Flores.

Komik yang judul aslinya Flight 714 To Sydney yang dibuat pada 1968 (dalam bahasa Prancis: 714 pour Sydney) mengisahkan Tintin bersama Kapten Haddock, Profesor Calculus, dan anjing kesayangannya Milo dalam perjalanan menuju Sydney yang pesawatnya singgah di Bandara Kemayoran. 


Dalam cerita tersebut kebetulan, mereka bertemu Piotr Skut, kawan lama mereka yang seorang pilot. Saat itu Stut sedang bekerja sebagai pilot pesawat pribadi milik industrialis pesawat dan jutawan Laszlo Carreidas. Singkat cerita, sang jutawan mengajak bergabung menumpang pesawat jet pribadi menuju Sydney.

Nah, petualangan baru dimulai. Pesawat ini dibajak orang-orang yang berkomplot dengan sekretaris Carreidas, Walter Spalding. Yang menarik, setelah dibajak, pesawat itu sempat berhubungan dengan menara pengawas di Makassar, yang saat itu disebut Ujung Pandang.

Mereka dibawa ke sebuah pulau kecil bernama Bompa yang ada gunung berapinya. Para pembajak rupanya membangun landasan di pulau tersebut. Dalam cerita komik, diperkirakan pulau Bompa berada di sekitar Makassar Darwin. Kawasan ini dulunya disebut Kepulauan Sunda Kecil. 

Di pulau ini ternyata ada beragam fauna langka. Salah satunya adalah Bekantan (hewan asli dari Kalimantan). Juga ada Komodo (hewan yang hanya ada satu-satunya di Pulau Komodo, Flores) dan kelelawar yang banyak ditemukan di Sulawesi.


Para pembajak ini adalah anak buah Rastapopoulos musuh bebuyutan Tintin. Sedangkan pulau ini dijaga oleh milisi lokal yang digambarkan sebagai bekas pejuang kemerdekaan.

Dalam cerita itu memang banyak yang janggal. Tak berlebihan, mengingat Herge sang pengarang tidak pernah mengunjungi Indonesia. Tapi Herge cukup teliti dan cermat menggambarkan cerita sesuai dengan faktanya. Mulai dari cuaca yang terik sehingga Tintin dan kawan-kawannya kepanasan, juga judul pesawat yang mengacu pada penerbangan Qantas dari London ke Sydney dengan persinggahan di Jakarta.

Yang menarik, adalah ilustrasi dari Bandara Kemayoran, yang merupakan bandara internasional pertama di Indonesia dan beroperasi dari tahun 1940 hingga 1984. Menara kontrol lalu lintas udara tua masih berdiri di bagian utara Jakarta Pusat, bersama dengan beberapa terminal dan landasan, sementara sisanya telah menghilang.

Selain itu sebagian besar orang Indonesia dalam Penerbangan 714 adalah pemberontak separatis ‘Sondonesian’, yang disewa sebagai tentara bayaran. Lebih besar kemungkinan orang-orang Sondonia dimodelkan pada separatis Maluku atau dikenal dengan nama Republik Maluku Selatan (RMS).

Tak hanya itu para milisi ini berbicara dalam Bahasa Indonesia, seperti yang tampak pada seorang nelayan yang marah karena pesawat Carreidas terbang terlalu rendah dan pada dua orang milisi yang menjaga tempat penahanan Tintin dan teman-temannya. Bahkan, kedua penjaga ini menyebutkan penyedap makanan khas Jawa, sambal bajak, sebagai menu yang mereka nikmati.

Herge sama seperti pengarang buku lainnya pada masa itu. Tak pernah mendatangi atau melihat negara tersebut, tapi berdasarkan literasi yang kuat, mereka bisa menggambarkan dan mengilustrasikan seolah-olah berada di sana.

Meski ada beberapa kesalahan, Herge mampu memperkenalkan Indonesia pada masa itu. Minimal bagi penggemar Tintin di seluruh dunia, mereka tahu bahwa ada negara di ujung timur dunia yang bernama Indonesia.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close