
MATA INDONESIA, JAKARTA – Kecenderungan nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya di tingkat Rp 13.000 an tampaknya berlanjut di sesi perdagangan hari ini, Jum’at 1 Februari 2019.
Data perdagangan Bloomberg menunjukkan itu pada pembukaan pasar dengan angka Rp 13.945 per dolar AS atau menguat 28 poin dibandingkan penutupan pasar, Kamis 31 Januari 2019 pada angka Rp 13.973 per dolar AS.
Meski begitu pada sesi perdagangan pagi, nilai tukar rupiah terpantau Bloomberg bergerak melemah meski tidak terlalu signifikan di kisaran Rp 13.966 per dolar AS.
Sementara data seputarforex.com, pada perdagangan sesi pagi berani menetapkan kurs jual-belinya di angka Rp 13.700 an per dolar AS.
Bank Indonesia melalui Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah optimis nilai tukar rupiah masih bisa menguat lagi. Bank Sentral Indonesia itu memperkirakan nilai keekonomian rupiah di angka Rp 13.500 per dolar AS.
Menurutnya penguatan rupiah belakangan ini akibat dorongan investor melepas melepas valuta asing. Selain itu akibat sikap lunak Bank Sentral AS yang tidak mengubah tingkat suku bunga acuan dalam pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC).