
Jakarta, MI – Keberhasilan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka memberika kredit poin tersendiri bagi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan elektabilitasnya di Jawa Barat (Jabar). Jika target penyelesaian pembangunan bandara ini tercapai hingga dapat melayani pemberangkatan haji 2018, simpati mayoritas masyarakat Jabar pada pemilihan presiden 2019 bakal tertambat pada Jokowi.
“Itu akan jadi simbol perhatian pemerintah di Jawa Barat dan mempengaruhi elektabilitas,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, Rabu (18/4/2018).
“Istilahnya ini adalah megaproyeknya untuk pembangunan infrastruktur di Jawa Barat dan fungsinya pas untuk kebutuhan konstituen di sana, dari kebutuhan transportasi hingga haji,” lanjutnya.
Qodari menyebutkan Pembangunan Bandara Kertajati adalah ikon terbesar proyek infrastruktur yang digelar pemerintah di Jabar. Anggaran pembangunan bandara ini mencapai Rp 2,6 Triliun.
Selain pembangunan bandara ini guyuran infrastruktur lainnya-pun juga bakal dirasakan oleh masyarakat Jabar seperti pembangunan jalan tol dan waduk. Pembangunan ini menjawab kebutuhan untuk mobilitas dan pengelolaan pertanian. Makanya elektabilitas Jokowi dipastikan akan melebihi dari perolehan suara yang buruk di pilpres 2014.
Pada pilpres 2014, pasangan Jokowi – Jusuf Kalla kalah telak dari duet Prabowo _ Hatta Rajasa di Jabar. Jokowi cuma meraih 9.530.315 atau 40,22 persen sementara Prabowo meraih 14.167.381 suara atau 59,78 persen. Kala itu, Jokowi – JK cuma unggul di empat kabupaten/kota wilayah pantai utara Jabar, yakni Subang, Indramayu, Kabupaten dan Kotamdya Cirebon. Sementara Prabowo – Hatta unggul di 22 kabupaten/kota. “Intinya Jokowi menguat di Jawa Barat. Kalau dulu angkanya sangat jauh 40 persen melawan 60 persen di Pilpres 2014,” jelasnya.
Survei Indo Barometer di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, pada 17-23 Mei 2017 menunjukkan elektabilitas Jokowi 35,8 persen dan Prabowo Subianto 29,5%. Sementara hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis November 2017 menyatakan, Secara top of mind, jika pilpres digelar saat itu, responden di Jabar paling banyak menyebut nama Jokowi dengan 25,7 persen, berikutnya Prabowo Subianto dengan 22,0 persen.