Kisah
Indonesia Darurat Narkoba, 300 kg Shabu dari Taiwan Kembali Diamankan Petugas.

Jakarta (MI) – Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta didukung konfigurasi ribuan pulau, serta lemahnya sistem pengawasan dan pengamanan, menjadikan Indonesia menjadi sasaran utama sindikat jaringan narkoba internasional, terutama dari China dan Malaysia.
Beberapa waktu yang lalu, Polda Metro Jaya dan BNN berhasil menangkap 4 pelaku di wilayah Serang, Banten, dan mengamankan barang bukti 1 ton shabu, disusul penangkapan 46 kg shabu di Jakarta yang melibatkan sindikat narkoba internasional dari China, menunjukan bahwa jaringan narkoba internasional menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama.
Indonesia berada kondisi “Darurat Narkoba”, pasalnya hanya dalam beberapa hari dari pengungkapan kasus 1 ton shabu, institusi Polri, Bea Cukai, dan BNN berhasil menggerebek sebuah rumah di Pluit, Penjaringan, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Direktur IV Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Eko Danijanto, di Jakarta, pada Rabu (26/7) mengatakan, “Ratusan narkoba berjenis shabu ditemukan di lokasi, dengan total barang bukti yang disita 281,6 kg shabu.”
Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa narkoba tersebut diamankan dalam sebuah mobil box yang mengangkut mesin pemoles sepatu. Dalam penangkapan itu, dua tersangka berhasil diamankan oleh tim gabungan tersebut, yakni 1 WNA Taiwan berinisial KHH tewas ditembak aparat keamanan karena pada saat ditangkap melakukan perlawanan, dan 2 WNI berinisial S dan AD. Tersangka WNA dinyatakan meninggal dunia dalam operasi tersebut.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dan Kabag Humas BNN Kombes Pol Sulistiyandriatmoko belum memberikan detail ihwal penggerebekan. Barang bukti sabu-sabu tersebut disimpan dalam delapan unit mesin pemoles (shoe polishing machine) yang dimasukkan dalam satu unit truk engkel box. Sindikat pemasok barang haram itu menggunakan jalur laut dan memanfaatkan jalan tikus di wilayah perbatasan atau jalur udara. (TGM)