
MATA INDONESIA, JAKARTA – Debat pertama Pilpres 2019 menyisakan pekerjaan rumah untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dua tim kampanye pasangan nomor urut 01 dan 02 pun ikut urun rembug menyampaikan kekurangan debat perdana beberapa waktu lalu.
Baik tim Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi mengusulkan ada 5 hal yang perlu dievaluasi dan menjadi perhatian KPU nanti. Usulan evaluasi itu diberikan agar debat ke-2 yang bakal diselenggarakan pada 17 Februari 2019 mendatang bisa berjalan sesuai dengan harapan masyarakat, yakni menghadirkan debat ke-2 nanti.
Berikut 5 usulan evaluasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, antara lain:
1.Moderator hanya satu orang
Menurut undang-undang yang berlaku KPU harus memutuskan moderator berdasarkan kesepakatan pada pihak tim kampanye paslon.
“Jadi kami sudah meminta tadi apakah mereka akan mengusulkan moderator atau tidak. Selebihnya itu akan diputuskan KPU,” ujar Ketua Umum KPU Arief Budiman .
Arief mengatakan untuk jumlah moderator masih dalam pertimbangan. Namun, ia memprediksi hanya akan ada satu moderator saja di debat kedua kelak.
2.Panelis
KPU mendapat masukan dari kedua timses pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, untuk tidak melibatkan orang yang berada di lembaga negara. Dan diharapkan para panelis memiliki jiwa yang netral dan tidak berpihak.
3.Layout Panggung
Arief mengungkap ada alur layout perubahan yang akan terjadi. Yakni telah disepakati audiens yang berada di belakang kandidat sudah tidak ada.
“Boleh mendukung tapi tidak perlu berada di belakang kandidat. Mungkin jumlah dikurangi lagi atau gimana,” ujar Arief.
4.Suasana
KPU diminta menciptakan suasana yang lebih nyaman dan rileks sehingga kandidat dapat mengeksplorasi gagasan secara detail dan mendalam.
Ia juga memastikan, kandidat yang menggunakan teks atau contekan tidak menjadi masalah alias diperbolehkan. Sedangkan mengenai tampilan debat yang menggunakan podium, KPU akan melakukan pembahasan secara internal.
5.Durasi
Mengenai durasi, diprediksi pada debat ke-2, durasi menjawab lebih diperlonggar. Sedangkan untuk penanda waktu menurut Arief akan dilakukan inovasi baru.
“Kalau misal durasi 3 menit satu menit pertama lampu kuning, 2 menit hijau, 3 menit biru. Jadi kandidat tahu kalau lampunya warna ini udah menit keberapa nih nanti kan publik bisa menilai,” ucap Arief.