HeadlineViral

Ini Album Pertama Dian PP; Pop Indonesia Rasa Jazz

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Kabar ini cukup mengagetkan banyak kalangan. Musisi Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada Kamis malam 27 Desember 2018 pukul 20.50 WIb.

Sekitar tahun delapan puluhan nama Dian Pramana Putra sangat terkenal. Album Dian PP berjudul Indonesian Jazz Vocal yang diluncurkan pada tahun 1983 menjadikan musik jazz mulai dilirik remaja saat itu. Dengan lirik cinta sentimentil dan melankolis dipadu musik jazz membuat Dian PP disukai kaum wanita, remaja atau mereka yang sedang jatuh cinta. Selain itu, ada kelebihan dalam karya-karyanya, yaitu tidak hanya dalam satu warna tetapi sangat beragam. Lagu Dian memiliki warna pop, jazz, rock sampai bossa nova dan samba. Perpaduan berbagai jenis musik itu membuat karya-karyanya disukai pasar.

Kekayaan warna musik ciptaannya bersumber dari pengalaman menikmati musik di lingkungan keluarganya. Kedua orangtuanya yang menyukai musik selalu memutarkan lagu-lagu dari penyanyi dan musisi legendaris. Sejak kecil Dian sudah terbiasa menyantap lagu-lagu yang disuguhkan penyanyi besar, seperti Nat King Cole, Ella Fitzgerald, Sarah Vaughan sampai permainan musik dari Count Basie, Duke Ellington dan sebagainya. Praktis Dian banyak mendapat pengaruh jazz, dan itulah yang menjadi akar musiknya.

Munculnya pria kelahiran Medan, 2 April 1961, tidaklah tiba-tiba. Perjalanan panjang meniti karier bermusik pria kelahiran Medan 2 April 1961 ini sudah terlihat saat dia masih kecil. Dibawah didikan kedua orang tuanya yang juga pecinta musik, Dian tumbuh sebagaimana anak seusianya, namun bakat yang sangat menonjol adalah kemampuannya memainkan alat musik, mulai dari gitar sampai piano.

Tak heran jika menjelang remaja, hasrat bermain musiknya menggelora. Untungnya, Dian PP berada dalam lingkungan pertemanan yang juga suka musik. Baik pertemanan di rumah, maupun di sekolahnya.

Sejumlah event musik tanah air sudah diikuti, mulai manggung di TVRI hingga ikutan dalam ajang Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors tahun 1980 dan meraih juara ketiga dengan lagu “Pengabdian”. Wajahnya yang tampan dengan suaranya yang merdu semakin dikenal, hingga pada tahun 1983 Dian PP mengeluarkan album solo-nya bertajuk “Indonesia Jazz Vocal”.

Lewat album ini, tidak sedikit musisi yang terperangah atas kemampuannya membuat lagu. Maklumlah kala itu, Indonesia tengah marak dengan penyanyi-penyanyi Jazz kelas wahid, seperti Al Jerrau, Michael Frank, dan David Foster. Dian PP berhasil keluar dari bayang-bayang “mengadopsi” gaya musik barat dan menciptakan dengan style-nya sendiri.

Selain sukses berkiprah bersolo karir, Dian PP juga beberapa kali membuat grup, diantaranya K3S bersama; Bagoes AA, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun. Lewat K3S, Dian PP menelurkan 3 album ; 17 1/2 Tahun Keatas (1985), O…Ya (1987) dan Bohong (1988).

Dian PP juga sempat berduet dengan Deddy Dhukun dengan 2D-nya dan berhasil melahirkan tiga album ; Keraguan (1987), Masih Ada (1989), dan Sebelum Aku Pergi (1997).

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close