
MATA INDONESIA, JAKARTA-Seiring perkembangan zaman dan pergaulan bebas sekarang ini kita banyak dihadapkan dengan kondisi yang serba sulit seperti. Bahkan, yang paling menakutkan dari dampak globalisasi ini adalah pergaulan bebas.
Salah satu dampak penyakit dari akibat era globalisasi ini adalah penyakit sifilis. Pada dasarnya penyakit ini menyerang organ kelamin yang disebabkan oleh bakteri trepollema palidum.
Namun, tahukah Anda penyakit Sifilis di Indonesia itu terkenal dengan nama Raja Singa. Tak hanya itu, sebutan lainnya adalah kencing nanah. Dan di dunia ada sebutan lainnya yakni Pox, Bad Blood, The Great Imitator, Siff.
Banyak peneliti yang mencoba mencari tahu dari mana penyakit kelamin ini muncul pertama kali sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia dan eksis hingga hari ini.
Meski banyak peneliti mempelajari sifilis dari sudut pandang sejarah, politik, paleopatologi dan kimia melekuler, namun asal sifilis masih menjadi sebuah misteri.
Hipotesis utama mengenai asal mula sifilis muncul pada periode ketika Christopher Columbus melakukan perjalanan ke Dunia Baru. Menurut, teori ‘Columbian’, kru Columbus membawa penyakit tersebut dari Amerika ke Eropa ketika mereka kembali pulang pada 1492.
Tidak lama kemudian, epidemi sifilis yang pertama kali tercatat terjadi. Saat itu Perancis tengah menginvasi Kota Naples di Italia pada 1495. Namun, kritik terhadap teori tersebut justru mengklaim sifilis kemungkinan telah ada di Eropa sebelum Columbus kembali.
Penyakit menular seksual ini pertama kali muncul dalam catatan sejarah seorang pria bernama Joseph Grünpeck pada 1496. Namun, istilah sifilis pertama kali digunakan oleh seorang dokter dan penyair Italia, Girolamo Fracastoro. Dia pertama menggunakan istilah itu pada 1530 di sebuah puisi Latin.
Peneliti Ismael Maatouk dan Roy Moutran dalam Journal of Sexual Medicine yang diterbitkan pada 25 Oktober mengatakan Fracastoro menulis “penyakit vulgar ini lahir di barat laut Atlantik, menjangkiti mereka yang tidak bahagia”.
Sebelum disebut sifilis, penyakit ini memiliki banyak nama lain. Bahkan, sejumlah negara menyebut penyakit ini penyakit musuh mereka. Orang Italia menyebut sifilis dengan penyakit Perancis, Jepang menyebutnya dengan penyakit Portugis, Turki menyebutnya penyakit Perancis dan Persia menyebutnya penyakit Turki.
“Penyebutan ini merefleksikan masyarakat yang ingin melepaskan tanggung jawab mereka dari penyebaran penyakit yang cepat dan tidak diketahui asalnya tersebut,” ujar kedua peneliti dalam tulisannya, seperti dikutip dari Live Science.
Kembali ke puisi Fracastoro, asal kata sifilis merupakan nama dari seorang penggembala Yunani, Syphilus yang memimpin pemberontakan terhadap dewa matahari dan kemudian menderita penyakit.
Sebuah teori mengatakan Bakteri Treponema pallidum telah ada sejak manusia ada, tapi memiliki banyak gejala yang membuat dokter tidak menyadari itu adalah penyakit yang sama. Bakteri ini terdeteksi pada 1905.