News
Ini Bentuk Perhatian Pemerintah Indonesia Terhadap Rizieq Shihab di Arab Saudi
Satu-satunya daya tarik Reuni 212 adalah video conference Rizieq Shihab yang bisa disimak para pesertanya melalui layar lebar di panggung aksi.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satu-satunya daya tarik Reuni 212 adalah video conference Rizieq Shihab yang bisa disimak para pesertanya melalui layar lebar di panggung aksi. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana bisa tanpa perhatian dari Pemerintah Indonesia?
Pertanyaan itu pantas mengemuka karena status pentolan Fron Pembela Islam (FPI) tersebut saat ini adalah orang asing yang telah melampaui izin tinggal (overstayer) di Arab Saudi. Sebagaimana lazimnya orang yang melampaui izin tinggal sanksinya adalah dideportasi dari negara tempat tinggalnya.
Nyatanya Rizieq masih bisa hidup tenang di negeri Raja Salman tersebut. Hal tersebut sudah pasti ada campur tangan kedua pemerintah yang membuatnya masih bisa bertahan hingga kini. Bukti besarnya perhatian Pemerintah Indonesia terhadap Rizieq setidaknya ada dua.
1. Pernyataan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.
“Berkaitan pertanyaan izin tinggal dan juga informasi lain yang berkaitan Rizieq, kalaulah seandainya dia miliki masalah di Saudi, pasti sudah dipenjara, tapi sekarang sampai saat ini masih dijamin kehidupannya, diperhatikan kehidupannya, baik dari pemerintah Indonesia dan pemerintahan Arab Saudi,” ujar Osama saat memberi keterangan kepada pers di Jakarta.
2. Dibebaskan dari tahanan.
Perhatian lain dari Pemerintah Indonesia dibuktikan saat Rizieq dimintai keterangannya oleh aparat keamanan Arab Saudi karena dituding memasang bendera ISIS di belakang tempat tinggalnya di Arab.
Polisi mendatangi kediaman Riziq di Mekkah pada Senin 05 November 2018 sekitar pukul 08.00. Sesudah diperiksa oleh kepolisian Mekah, pada pukul 16.00 WIB, Rizieq dibawa ke kantor polisi oleh kepolisian Mekah dan badan intelijen umum Saudi, Mabahis ‘Ammah, dan ditahan selama proses penyelidikan dan penyidikan.
Keesokan harinya dia Rizieq diserahkan kepada Kepolisian Sektor Mansyuriah Kota Mekah pukul 16:00 waktu setempat.
Malam harinya, pada pukul 20:00, Rizieq dikeluarkan dari tahanan kepolisian dengan didampingi staf KJRI. Namun tak jelas apakah ada uang jaminan yang dibayarkan kepada otoritas Saudi.
Dua hal itu sudah cukup membuktikan Pemerintah Indonesia memang penuh perhatian kepada Rizieq.(Nefan Kristiono)