Kisah

Ini Dia 7 Inovasi Anak Muda Indonesia yang Dikenal Dunia

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekitar 20 tahun lalu kita selalu terkejut setiap ada inovasi baru di Indonesia, biasanya itu berasal dari luar negeri. Saat itu kita seperti tidak pernah menemukan pemuda yang kreatif dan inovatif dari dalam negeri.

Itu dulu. Sekarang coba buka lah mesin pencari google ketikan ‘kata inovasi’ atau ‘inovator Indonesia’, dijamin kita akan kesulitan memilahnya karena begitu banyak data dan informasi anak muda inovatif yang tidak pernah mendapat tepukan tangan atas karyanya.

Inovasinya pun mulai dari yang paling sederhana sampai hal gokil dan tidak pernah terpikir orang banyak. MataIndonesia.id telah memilihkan tujuh anak muda super inovatif dan kreatif seperti berikut.

 

 

  1. Nurul Inayah dan Nando Novia

Keduanya membuat inovasi mencengangkan International Young Inventors Projeck Olymiade (IYIPO) di Georgia Eropa Timur 2012.  Saat itu mereka masih tercatat sebagai siswa kelas 11 jurusan IPA SMAN 10 Malang.

Selama tiga bulan mereka berhasil memperoleh cara mengubah urine manusia menjadi hidrogren dengan bantuan listrik tenaga matahari. Hasilnya satu liter urine bisa menggerakkan kendaraan sejauh 17 kilometer. Inovasi itu menjadi juara pertama.

Kini keduanya menjadi mahasiswa ITB dan STAN.

 

  1. Adamas Belva Syah Devara (28 tahun) dan Iman Usman (26 tahun)

Dua sahabat itu berhasil membangun strat up edtech RuangGuru berdasarkan pengalaman mereka saat akan melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Saat mencari guru privat untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi itu baru mereka ketahui bahwa mengetahui pasar guru privat itu tidak beraturan dan tidak efisien.

 

Pada tahun 2013 mereka memutuskan membuat start up edtech tersebut. Kini mereka memiliki 60 staf untuk menjembatani guru privat dengan siswa yang membutuhkannya.

 

Ruangguru dua kali terpilih sebagai institusi penerima penghargaan dan dana hibah putaran kedua pada ajang Solve at MIT di Cambridge, AS pada 2017 dan 2018.

 

 

  1. Khoirul Anwar (40 tahun)

Anak petani dari Kediri Jawa Timur itu menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) yang sangat diperlukan untuk mendukung jaringan 4G LTE. Dia menemukan konsep tersebut sekitar 2005.

 

Kini pria penggemar serial komik Jepang Dragon Ball itu bermukim di Jepang karena menjadi pengajar tetap di Nara Institute of Science and Technology (NAIST).

 

 

  1. Nadiem Makarim (34 Tahun)

Pria kelahiran Singapura itu memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company tahun 2006. Setelah memperoleh gelar MBA dia mendirikan Zalora Indonesia, kemudian menjadi chief innovation officer (CIO) Kartuku.

 

Pada 2011 mengembangkan Go-Jek perusahaan aplikasi untuk transportasi umum roda dua. Lima tahun kemudian perusahaan itu  memperoleh pendanaan sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

 

Kini aplikasi itu  mulai diterima di sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina.

 

 

  1. Thya Laurencia Araujo, Herman Amrullah dan Sholahudin Allayubi

Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada itu menjadi juara dunia lomba mobil hemat energi di London Inggris bertajuk Shell Ideas 360, Juli 2018.

Terobosan ketiganya menuai pujian di ajang tersebut karena menggunakan limbah plastik untuk bahan bakar mobil yang mereka buat.

 

 

  1. Cynthia Delaney Suwito (25 Tahun)

 

Lahir di Indonesia pada 1993, Cynthia saat ini dikenal di sebagai pencipta karya seni dengan nama knitting noodles. Dia menciptakan karya seni dari mie instant.

Perempuan cantik lulusan LASALLE College of T

he Arts Singapura itu mampu setiap lembar mie menjadi rajutan yang mengagumkan. Dia menilai “Knitting Noodles” sebagai contemporary art.

Karena karya seni itu namanya dicatat Majalah Forbes sebagai seniman berpengaruh berusia di bawah 30 tahun.

 

  1. Try Wibowo

Pemilik startup Insan Medika itu juga masuk dalam jajaran nominasi Forbes 30 under 30 Asia. Jika Cynthia dalam bidang senin, Try dalam bidang kesehatan pada tahun 2017.

Bisnis jasa penyaluran perawat dan caregiver online tersebut juga telah memberi pria kelahiran 1989 tersebut meraih segudang penghargaan lain seperti Globals Over 50s Housing/Healthcare di London.

Startup itu juga didaulat sebagai ‘The Most Outstanding Home Health Service in The World untuk tahun 2016 .(kris)

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close