News

Ini “Dosa” Prabowo-Sandi Selama Masa Kampanye

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah berjalan kurang lebih dua bulan. Kedua pasangan capres dan cawapres perpilih yakni Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berlomba menggaet simpatik dari masyarakat Indonesia agar di dukung  dan menang dalam pemilihan tahun depan.

Namun, ada saja cara-cara atau sindirian halus yang dilakukan para pasangan untuk menjatuhkan lawannya di lapangan. Bahkan ada yang menggunakana cara yang salah dan berlebihan, sehingga berbalik itu menjadi cibiran buat dirinya dan timnya.

Nah, sebagai contoh kasus pasangan nomor urut 02, dimana selama berkampanye ingin mendapat simpatik masyarakat khususnya di daerah, ini malah blunder menyebabkan masyarakat berbalik tidak simpatik dengan kelakuan yang diperbuat.

Apa saja yang menjadi “dosa” yang dilakukan pasangan nomor urut dua selama kampanye berlangsung, di antaranya:

  1. Nasi ayam Indonesia lebih mahal dari singapura

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan harga sepiring nasi ayam di Singapura lebih murah dibanding di Indonesia. Menurut Sandi, harga sepiring nasi ayam adalah 3,5 SGD (Rp 35 ribu), di Indonesia harganya sekitar 50 ribu Rupiah.

Namun, hal itu terbantahkan, saat rombongan Presiden Joko Widodo menjajal makanan Indonesia yang ada di pusat perbelanjaan di Singapura. Jokowi menyantap paket nasi dan bebek goreng seharga SinD 9,9 atau setara dengan Rp 106 ribu. Selain itu nasi ayam seharga SinD 7,9 atau setara dengan Rp 84.732.

  1. Kasus berita Hoax Ratna Sarumpaet

Aktivis Ratna Sarumpaet menyebarkan berita hoax, dimana dirinya mengaku telah dianiyaya oleh sejumlah orang di Bandung.

Saat itu Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah meminta maaf kepada publik karena turut menyuarakan kabar bohong penganiayaan Ratna. Ratna kini telah dikeluarkan dari Jurkamnas BPN dan Prabowo mempersilakan kepolisian memproses hukum.

Atas hal itu, langkah yang diambil oleh Prabowo dianggap salah, karena sebelumnya mendukung keberadaan berita bohong tersebut. Nah disini masyarakat berpikir ada sandiwara yang dilakukan oleh kubu prabowo.

  1. Kasus tampang Boyolali

Pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dianggap menyinggung warga dengan menyebut ‘Tampang Boyolali’ berbuntut panjang. Kendati telah meminta maaf, namun desakan sejumlah pihak agar laporan kepada pihak kepolisian atas kasus tersebut tetap dilanjutkan.

Tak hanya jalur hukum, aksi protes turun ke jalan juga dilakukan oleh warga di Boyolali. Aksi itu bahkan diikuti oleh Bupati setempat, Seno Samudro.

  1. Kasus tempe setipis ATM

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiago menyebut harga sejumlah bahan pokok, salah satunya tempe, terus meningkat. Menurut Sandiaga, karena harganya meningkat, ukuran tempe saat ini setipis kartu ATM.

Namun, Presiden Joko Widodo membalas kritikan Sandiaga Uno dengan memborong tempe saat berkunjung ke pasar Suryakencana, Bogor, Selasa 31 Oktober 2018. Saat melihat ukuran tempe, Jokowi menyebut bahwa tempe yang dibelinya berukuran besar.

  1. Kasus melangkahi makam

Sebagaimana diketahui, beredar sebuah video Sandiaga Uno ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, beberapa waktu lalu. Dalam video itu, Sandi melangkahi makam tersebut dan mendapat komentar dari warganet. Bahkan, PBNU menyayangkan sikap Sandiaga Uno melakukan hal tersebut.

Namun, Calon wakil presiden no urut 02 Sandiaga Uno akhirnya menyampaikan permohonan maaf terkait dirinya melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close