Kisah
Ini Langkah Unpad Menjawab Tantangan Jokowi Menghapus Fakultas Usang

MATA INDONESIA, JAKARTA-Usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghapus fakultas atau program studi yang telah usang, mendapat respon positif dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Pihaknya sudah melakukan perubahan untuk membentuk program studi baru.
Rektor Unpad, Prof Dr med Tri Hanggono Achmad dr, mengatakan Unpad sudah melakukan perubahan dengan berani membentuk prodi Bisnis Digital dan Aktuaria.
“Untuk prodi bisnis digital, tahun akademik ini sudah mulai berjalan, ini yang pertama di Indonesia, masuknya ke Fakultas Ekonomi Bisnis,” ujarnya.
Sedangkan Atuaria adalah ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang dan memang jarang ada.
Begitu ganti tahun akademik, Unpad segera membentuk program studi tersebut, ketika Presiden Jokowi hadir saat Dies Natalis ke 60.
Selain program sarjana, adapun program studi pascasarjana yang sudah tidak klasik namanya. Seperti prodi pascasarjana Unpad yaitu Pariwisata Berkelanjutan, Managemen Sumber Daya Hayati, dan Inovasi Regional.
“Bukan lagi Prodi Ilmu Politik, tapi sudah berbicara tentang Prodi Pembangunan Berkelanjutan, itu sudah berjalan 2 tahun.
Beberapa program studi sudah menunjukan namanya tidak klasik, walaupun persentasinya masih belum ada yang kuat.
Menurutnya, di Unpad masih cukup banyak program studi yang usianya lebih dari 40 tahun. “Kita sudah mulai mendorong adanya prodi-prodi baru yang merupakan respon terhadap tantangan kekinian,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi mengikuti perkembangan zaman. Salah satu caranya dengan membuka fakultas baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya tidak mau mendengar perguruan tinggi tidak mau menghapus fakultas atau prodi yang sudah usang. Ganti yang baru,” katanya. (Tiar Munardo)