NewsViral

Ini yang Dilakukan Dua Capres Kita saat Indonesia Berduka atas Gempa Sulteng

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sampai hari ini, Kamis 4 Oktober 2018, Indonesia masih berduka atas bencana gempa bumi dan tsunami yang menghantam Sulawesi Tengah (Sulteng), terutama wilayah Palu dan Donggala pada 28 September 2018 lalu.

Di balik duka mendalam yang dirasakan semua orang atas bencana dahsyat itu, dua calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto ternyata memiliki agendanya masing-masing untuk menarik dukungan serta simpati masyarakat.

Berikut agenda dua capres Jokowi dan Prabowo selama rangkaian penanganan pasca gempa dan tsunami di Sulteng:

Jokowi

Tanggal 30 September 2018, dua hari pasca gempa dan tsunami, Jokowi berkunjung ke Palu untuk melihat langsung kondisi pasca bencana, penanggulangan dan keadaan para korban.

Jokowi meminta semua pihak bahu-membahu membantu memulihkan kembali Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami. Ia juga meminta instansi terkait agar bertindak cepat dalam melakukan penanganan pasca gempa dan menyediakan fasilitas darurat yang dibutuhkan warga.

Setelah kunjungannya tanggal 30 September 2018, Jokowi kembali lagi mengunjungi Palu pada Rabu 3 Oktober 2018. Pada kunjungan kali ini, Jokowi menyempatkan diri untuk melihat langsung kondisi pengungsi di beberapa titik, mengunjungi kampung yang tenggelam karena lumpur akibat gempa, dan mengunjungi pengungsi yang berada di bandara.

Sama seperti kunjungan pertamanya, Jokowi meminta semua pihak atau instansi terkait melakukan tindakan cepat pemulihan kembali semua aktivitas masyarakat pasca gempa, terutama aktivitas ekonomi yang menurutnya paling penting untuk diaktifkan kembali.

Prabowo Subianto

Sesuai terjadi gempa dan tsunami di Sulteng pada 28 September 2018 lalu, keesokan harinya pada 29 September 2018, Prabowo justru dikabarkan sedang asyik blusukan di beberapa pesantren di Jawa Tengah.

Prabowo sempat mengunjungi Ponpes Al-Anwar, Rembang di bawah pimpinan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen dan Ponpes Al Hidayat di Demak di bawah pimpinan KH Misbach.

Bukannya terlintas untuk mengunjungi korban gempa di Palu dan Donggala, Prabowo malah membuat pernyataan bahwa ia tidak akan ke lokasi terjadinya gempa dan mengunjungi para korban karena takut kunjungannya dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.

Saat Jokowi sedang sibuk mengurusi korban gempa, pada Selasa 2 Oktober 2018, Prabowo malah sibuk mengurusi Ratna Sarumpaet yang diduga dianiaya oleh beberapa orang tak dikenal pada 21 September 2018 lalu.

Prabowo bahkan ikut bersimpati dan mengatakan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet adalah ancaman terhadap demokrasi dan bentuk tindakan pengecut.

Sehari berselang, pada Rabu 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet malah membeberkan ke publik kalau penganiayaan yang dialaminya ternyata hanyalah hoax atau kebohongan. Wajah lebamnya dikarenakan Ratna habis melakukan operasi sedot lemak di RS Bina Estetika, Jakarta.

Masih tak terlintas untuk mengunjungi korban gempa Palu, malah Prabowo sibuk melakukan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf karena telah percaya terhadap penganiayaan yang diadukan Ratna kepada dirinya. Tapi publik terlanjur merasa kecewa atas kebohongan Ratna yang diadukannya ke Prabowo.

Sampai Kamis 4 Oktober 2018, Prabowo belum juga dikabarkan memiliki rencana untuk mengunjungi korban gempa di Palu dan Donggala. (Awan)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close