Kisah
Innalillah, Aktivis Sepuh Rahman Tolleng Meninggal Dunia

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivis senior Rahman Tolleng dikabarkan telah meninggal dunia pada Selasa 29 Januari 2019 dini hari puku 05.25 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
Kabar ini juga dibenarkan sejumlah tokoh nasional, di antaranya wartawan senior Goenawan Muhamad turut mengabarkan meninggalnya Rahman lewat akun Twitter-nya.
“Rahman Tolleng, aktivis Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSos) sejak akhir tahun 1950-an meninggal pagi ini di Jakarta. Pejuang demokrasi yang konsisten, tanpa pamrih, berkali-kali gagal — tanpa putus asa. Sahabat yang tak selamanya sepaham,” tulis Goenawan.
Ucapan duka juga datang dari tokoh lainnya, Ulil Abshar Abdalla. “Kabar duka pagi ini: Rahman Tolleng, salah satu tokoh penting angkatan 66, wafat jam 5-an. Ikut berduka yg mendalam. Saya mulai bersahabat dengan sosok yg tajam pandangan-pandanganya ini ketika mengikuti pertemuan mingguan Forum Demokrasinya Gus Dur di tahun 90an,” tulis Ulil.
Selama ini, Rahman Tolleng dikenal sebagai aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia pada pertengahan 60-an. Ia juga adalah salah satu saksi terjadinya peristiwa Malari 15 Januari 1974.
Mantan Direktur Penerbitan PT Pustaka Utama Grafiti (1991-2006) itu, juga turut membidani kelahiran Partai Serikat Rakyat Independen pada 2011. Sayangnya, partainya gagal untuk menjadi peserta pemilihan umum 2014.
Rahman lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan pada 5 Juli 1937. Berdasarkan pesan berantai di jejaring WhatsApp, Rahman Tolleng akan dibawa ke rumah duka di Jalan Cipedes Tengah 133, Bandung, Jawa Barat. (Ryan)