News

Inovasi Tusina Baraseger Dapat Penghargaan dari Kemenpan RB

MATA INDONESIA, JAKARTA – Inovasi Tungku Siklon Sederhana Batubara dan Sumber Energi Terbarukan (Tusina Baraseger) Solusi Hemat Energi Bagi Industri Kecil Menengah mendapat penghargaan dari Kemenpan RB sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.

Piagam Penghargaan

Melalui inovasi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mengurangi ketergantungan Industri Kecil dan Menengah (IKM) terhadap pemakaian minyak.

Penghargaan diberikan oleh Menteri PAN RB, Syafruddin untuk mengapresiasi dan mendorong inovasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan, inovasi ini menggunakan pembakaran bersama (co-firing) batubara dan sumber energi terbarukan yang mudah digunakan. Pengembangan co-firing tepung batubara, serbuk gergaji, dan sekam padi, sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan atau biomassa.

Dengan pembakar siklon sederhana, berpotensi untuk diimplementasikan oleh UMKM dan industri umumnya, sebagai pengganti BBM/BBG dengan pembakaran yang bersih tak berasap dan ekonomis.

Beberapa industri kecil yang sudah merasakan dampak berupa efisiensi yang mencapai 80 persen antara lain industri budidaya jamur. Industri ini menerapkan komposisi dalam pembakaran 10 kg batubara dan 60 kg serbuk gergaji.

Efisiensi juga terjadi di industri kecap dan kerupuk. “Ini adalah produk nyata dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM dalam membantu masyarakat,” kata Ego Syahrial.

Implementasi inovasi ini dimulai sejak 2015 di sejumlah IKM, salah satunya adalah IKM Alam Sari Budidaya Jamur Tiram di Subang, Jawa Barat. Sebelum ada inovasi ini, IKM Alam Sari menghabiskan Rp 335.000,- untuk elpiji dan kayu bakar. Namun, setelah adanya tungku siklon ini, IKM Alam Sari hanya membutuhkan Rp 30.000,- untuk bahan bakar campuran batubara dan energi biomassa.

Inovasi ini juga berdampak pada kapasitas produksi yang sebelumnya tiga oven menghasilkan 900 media tanam jamur, kini satu oven bisa menghasilkan 1.158 media tanam. Waktu produksi juga semakin singkat, yakni 4 jam, dari waktu produksi sebelumnya yang mencapai 8 jam.

hingga saat ini sudah ada 30 IKM yang menggunakan inovasi Tusina Baraseger. Untuk mengembangkan teknologi ini, Kementerian ESDM bekerjasama dengan PT. Aalborg Industri Indonesia (KSO Almira Energi) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU). Tusina Baraseger juga akan dikembangkan di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Potensi PLTU biomassa di NTB-NTT mencapai 635 MW atau setara dengan 21.000 barrel solar per hari,” ujar Ego.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close