HeadlineNews

Jemaah Haji Indonesia Harus Antre 10 Tahun ke Tanah Suci

MATA INDONESIA, JAKARTA-Permintaan Indonesia untuk menambah kuota Jemaah Haji untuk tahun depan tidak dikabulkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Alhasil, Jemaah haji Indonesia yang mau berangkat harus menunggu sekitar satu dasawarsa atau 10 tahun untuk bisa pergi ke Tanah Suci Mekah.

“Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani kesepakatan pelaksanaan haji pada 2019 dan kuota tidak ada penambahan, hanya dijatah 221 ribu Jemaah,” kata Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Muhammad Hery Saripuddin, seperti dilansir Saudi Gazette, Rabu 12 Desember 2018.

Perjanjian itu sepertinya akan membuat calon jemaah haji Indonesia kecewa. Sebab, saat ini tercatat antrean calon haji mencapai 3,9 juta orang. Mereka diperkirakan harus menunggu sekitar satu dasawarsa untuk bisa pergi ke Tanah Suci Mekah.

Perjanjian itu diteken oleh Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Muhammad Saleh Benten dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jeddah pada Senin 10 Desember 2018.

Di samping itu, Saripuddin berharap pemerintah Saudi meluaskan proyek Proyek Jalan Mekah. Halitu diperlukan supaya jemaah haji Indonesia tidak terhambat kedatangannya dibandara setempat, karena akan diterbangkan dari 12 titik keberangkatan (embarkasi).

Sebab, selama ini arus jemaah haji dari Indonesia kerap menumpuk di bandara ketika datang dan pergi, karena proses pemeriksaan imigrasi memakan waktu cukup lama. Hal itu membuat calon haji yang rata-rata sudah uzur kelelahan saat harus menunggu terlampau lama.

“Kami juga membahas soal kesiapan transportasi dan tempat tinggal calon haji selama beribadah. Kami membawa tim sendiri untuk menilai indeks performa dan kualitas pelayanan,” ujarnya.

Hal itu juga menjadi kritis karena tidak seluruh jemaah haji asal Indonesia berselera untuk menyantap makanan dengan menu di kawasan Timur Tengah.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close