News

Jenis Sniper ini yang Digunakan Pasukan Elite Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki generasi sniper hebat dan selalu selalu memenangkan banyak kompetisi di seluruh dunia.

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sniper atau penembak runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki generasi sniper hebat dan selalu selalu memenangkan banyak kompetisi di seluruh dunia. Sebut saja Pembantu Letnan Satu (Peltu) Inf Tatang Koswara (68) yang menjadi sniper terbaik Indonesia.

Alhasil, saat ini di lingkungan TNI telah banyak mempergunakan senapan sniper untuk latihan maupun pengaman perang. Nah, berikut senjata sniper yang digunakan pasukan elite khusus Indonesia, apa saja?

  1. Danel NTW 20

Ini dia senjata sniper ketiga kelas berat yang dimiliki indonesia, tak ayal senjata sniper hasil rancangan Tony Neophytou dari Afrika selatan membuat Indonesia kesengsem membeli senjata ini bayangkan saja ia berhasil menciptakan Heavy sniper rifle yang bisa memuntahkan dua tipe peluru.

Cukup dengan mengganti laras maka NTW 20 bisa di pakai untuk melontarkan peluru 14,5 mm Rusia atau kaliber 20 mm. Bukan itu saja NTW 20 juga mengadopsi laras dan bolt dari desain meriam otomatis vektor GA1

Nama : NTW 20
Kalier : 20 x 8,5 mm MG151 atau 14,5 X 114 mm Rusia
Panjang : 1,79 m/2,015 m
Berat : 26/29 Kg
Pengguna : Taifib 1 Marinir

  1. Remington 700

Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700.

Nama : Remington 700
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir

  1. Sig SG 550

Dibuat oleh SAN Swiss ARMS (sekarang anggota dari grup SIGARMS). Sniper SG 550 sangat cocok untuk penembakan jarak menengah dan digunakan oleh polisi antiteror. Karena sangat mudah di operasikan dan mempunyai akurasi yang baik.

Nama : SG-550
Kaliber : 5.58 mm Nato (.223 Rem)
Sisitem : Gas, semi-auto
Laras : 650 mm
Berat : 7,02 kg
Panjang : 1.130 mm
Magasin : 5,20,30
Pengguna : Marinir

  1. Galil Galatz/99 R

Ide dasarnya tak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak sukses pendahulunya galatz konon punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis.

Galil Galatz 99 Israel
Nama : Galil 99R
Kaliber : 7,62 mm
Panjang : 111,5 cm
Laras : –
Berat : 6,4 kg
Sistem : Semi outo
Magasen : 20
Pengguna : Kostrad

  1. SPR-1,2 & 3

SPR alias Senjata Penembak Runduk buatan PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi standar TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras yang panjang, teleskop dan bipod yang ampuh membidik target dengan jaminan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu.

Nama : SPR-1
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : Bolt Action
Alat bidik : teleskop
Pengguna : TNI

  1. STEYR SSG-69

Steyr Mannilicher MOD SSG-69 bolt Action kaliber 7,62 x 51mm diproduksi oleh steyr Daimter puch, swis, sudah menjadi sniper standar AD Austria.

Nama : SSG 69
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : bolt Action
Alat bidk : teleskop
Pengguna : Yonif Linud 328

  1. SIG SHR 970

Baik varian STR maupun SHR 970, sama-sama dikembangkan dari SHR (Swiss Hunting Rifle) oleh pabrik SIG arms, Swiss. SHR merupakan lightweight Tacicla Rifle, sementara STR Long Range Rifle. Kelebihan SIG 970 adalah kemudahan mengganti laras dan Kaliber. SIG SHR 970 Tactical Rifle Kaliber 7,62mm x 51 mm

Nama : SIG LTR 970
Kaliber : 7,62mm NATO (.308 WIN) atau 300 Win Magnum
Sistem : Bolt Action, rotating bolt
Laras : 690 mm
Berat : 4,43 kg kosong tanpa scope
Panjang : 1.143 mm
Pengguna : Den Bravo 90

  1. Hecate II

Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat sekelas FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot yang berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin karena spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II yang pelurunya anti material.

Nama : Hecate II
Kaliber : 50 BMG (12,7 x 99m)
Sistem : Bolt Action
Laras : 700 mm
Berat : 13,8 Kg
Panjang : 1.380mm
Magasen : 7 Peluru
Pengguna : Den Bravo 90

  1. Armalite AR-10

Detasmen 88 Antiteror Polda Metro Jaya menggunakan AR-10 bukannya M-24 seperti yang disebut-sebut selama ini. Belum ada prestasi yang bisa disebut. Berhubung masih baru. Tim memasangkan dengan teropong bushnell.

Nama : AR-10
Kaliber : .308 / 7,62 mm (.243 win)
Laras : 610 mm
Berat : 4,72 kg
Sistem : Gas operated, Rotating bolt, semi-auto
Akurasi : 1″ groups at 100 yard (93m) dgn ketepatan (1moa)
Pengguna : Den 88 AT Polri

  1. Sig Sauer SSG 3000

SSG 300 dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P Sauer Jerman. SSG 3000 dikembangkan dari senapan target sauer200STR. Masih menganut sistem Bolt Action, hanya saja anak pelurunya sudah pake rumah alias magasin.

SSG 3000 Jerman
Nama : SIG Sauer SSG 3000
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Panjang : 1.180 mm
Laras : 610 mm
Weight : 6,2 kg
Magasin : 5
Pengguna : Den Bravo 90, marinir

  1. Brno CZ550

Sniper satu ini masih berteknologi lawas. Senjata ini berasal dari Republik Chechnya dan pernah terihat di Markas Kepala Negara , Paspamres. Cz550 merupakan versi modern dari modal 70 dan mauser 98.

Nama : Brno cz 550
Kaliber : 7,62 mm
Sistem : bolt Action
Pengguna : Paspamres

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close