
MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan maksud pidatonya dengan analogi serial Game of Thrones bukan hanya untuk pemimpin dunia tetapi juga elit dalam negeri saat ini.
“Kontestasi akan selalu diikuti dengan kompetisi dan rivalitas. Tetapi kompetisi dan rivalitas tersebut harus dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan,” kata Presiden saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Lustrum XIII, di Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.
Menurutnya kontestasi politik tidak boleh menimbulkan kerusakan, juga tidak boleh mengorbankan pondasi kebangsaan, serta pondasi sosial dan politik kita. Pondasi itu berupa stabilitas dan keamanan, toleransi dan persatuan serta pondasi ekonomi kita berupa kepercayaan internasional serta kenyamanan dalam berusaha dan bekerja.
Rakyat harus merayakan kontestasi itu dengan kegembiraan. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela, dan tidak harus saling memfitnah.
Dia mengingatkan tidak boleh ada pengrusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan. Sebagaimana disinggung pada pidatonya tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran.(kris)