News

Jokowi Analogikan Ekonomi Global dengan Film Avengers

Perkembangan teknologi misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih banyak dari sebelumnya.

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kondisi perekonomian dunia saat ini sedang dihadapkan pada perang dagang yang tak berkesudahan. Hal ini diibaratkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) persis seperti film the Avengers: Infinity War.

Di dalam film tersebut, ada sosok bernama Thanos yang siap memusnahkan bumi. Namun, Jokowi siap untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Jokowi menambahkan pada kenyataannya sumber daya untuk umat manusia tidak terbatas. Perkembangan teknologi misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih banyak dari sebelumnya.

“Thanos’ ingin memusnahkan setengah populasi karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas,” ujar Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada World Economic Forum on Asean di National Convention Center, Hanoi.

Jokowi menambahkan penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi sekarang lebih ‘ringan’ dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar music, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet.

Sebagai contoh, kata dia bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang besar dan berat, sudah mulai diganti oleh panel surya yang tipis dan ringan.

Di depan sejumlah pimpinan negara yang hadir, Jokowi juga memaparkan bahwa sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas.

“Asian Games dan Asian Para Games yang diadakan di Jakarta dan Palembang, merupakan pertunjukan spektakuler dari bakat manusia di Asia. Lebih dari 14 ribu atlet dan 7 ribu officials dari 45 negara bertanding di 40 cabang olah raga,” katanya.

Presiden Jokowi juga mengatakan secara khusus di Indonesia, sumber daya manusia khususnya kaum muda sedang menggerakkan transformasi e-commerce dan ekonomi digital.

“Saat ini, Indonesia telah memiliki empat ‘Unicorn’ atau perusahaan start-up dengan nilai miliaran dolar, sama dengan jumlah ‘Unicorn’ di gabungan 28 negara di Uni Eropa,” katanya.

Sumber daya manusia juga turut mendorong revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0.

“Karena salah satu aspek penting dari Industri 4.0 adalah penurunan biaya produk dan jasa sehingga menyebabkan produk tersebut lebih murah dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah,” ujar Presiden.

Jokowi kembali menegaskan untuk menuju ke arah sana, pihaknya harus mencegah terlebih dahulu perang dagang untuk menjadi ‘perang yang tak terbatas’.

“Ini bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah, bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati ‘kelimpahan’,” katanya. (Tiar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close