News
Jokowi: Coba Lihat Blok Mahakam, Jadi Antek Aseng yang Mana?

MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai jengah dengan tuduhan pro antek asing yang selalu dialamatkan kepadanya jelang pelaksanaan pemilihan presiden pada 2019. Isu ini, kata dia, sering berseliweran di media sosial dan terbaca olehnya setiap hari.
“Saya buka-buka berita, saya buka-buka media sosial, jadi saya ngerti, tahu yang menjadi isu-isu. Kemudian isu lagi, antek asing, antek aseng,” kata Jokowi di acara pembukaan kongres XX Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Kemayoran, Selasa 30 Oktober 2018.
Untuk membuktikan bahwa dirinya bukan antek aseng, Jokowi menyebutkan beberapa aset tambang yang kini sudah kembali ke tangan Indonesia setelah puluhan tahun dikuasai oleh asing. Seperti blok Mahakam, blok Rokan dan Freeport yang peralihannya terjadi pada tahun ini.
“Blok Mahakam yang dulu dikelola Perancis dan Jepang, sudah 100 persen saya serahkan ke Pertamina sejak 2015. Blok Rokan, Chevron, sudah 100 persen dimenangkan Pertamina dan Freeport yang 40 tahun kita diberi 9,3 persen kita nego,” katanya.
Sedangkan untuk Freeport, kata dia, kini tinggal selangkah lagi karena dokumen-dokumen yang dibutuhkan telah diteken oleh kedua belah pihak September lalu. Baik itu presale agreement, sales and purchases agreement dan lainnya.
“kita sudah bisa dapat 51 persen. Ini tidak mudah dapatkannya, baik tekanan politik, tekanan kanan kiri,” ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyinggung soal isu Indonesia yang diserbut TKA China. “Katanya ada 10 juta tenaga kerja dari Tiongkok yang banjiri Indonesia. Mana? Isu-isu seperti ini banyak dipercaya kalau tidak saya terangkan berulang-ulang dipikir sebuah kebenaran,” katanya.
Padahal, kata dia, tenaga kerja asing di Indonesia tidak melebihi satu persen dari total pekerja dan ini sangat kecil dibandingkan negara lain, seperti Uni Emirat Arab 80 persen tenaga kerja asingnya.
“Arab Saudi 33 persen, Brunei 32 persen, Singapur 24 persen, Malaysia 5 persen, Indonesia 0,03 persen, satu persen aja tidak ada, kok diramein, jutaan dari mana? Ngitungnya kapan,” katanya. (Tiar Munardo)