
MATA INDONESIA, MEDAN – Sejak diturunkan pertama kali oleh Allah SWT, Al Quran sudah menjadi pedoman mulia bagi umat Islam untuk keluar dari fase penuh kegelapan, fase dhulumat, dan fase jahiliyah menuju fase nur, fase yang sangat terang. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 di Arena Utama MTQ Nasional, Sumatera Utara, Minggu 8 Oktober 2018.
Sebagai petunjuk bagi manusia yang menjelaskan tentang mana yang hak dan yang batil, Al Quran memperkokoh akhlakul karimah, membangun kehidupan yang beradab untuk kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia.
“Bahkan Al Quran menjadi sumber inspirasi bagi para ulama dan akademisi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya menghadirkan kemajuan dalam kehidupan manusia,” kata Jokowi.
Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat menjadikan MTQ sebagai suntikan energi bagi umat Islam di Indonesia untuk membumikan Alquran dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim.
Dirinya berharap, MTQ Tingkat Nasional dapat menjadi salah satu sumber kesejukan, menjadi sumber mata air melimpahnya Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah.
Saat Al Quran di acara MTQ ini dibaca dengan tajwid dan lagu yang merdu, Jokowi mengajak masyarakat merenungkan dan memahami maknanya. Supaya merasa tenteram setiap kali mendengarkan alunan ayat suci Al Quran.
Perasaan damai tersebut, lanjut Jokowi, harus dirawat dan ditularkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak ada lagi hoaks, tidak ada lagi saling fitnah, dan tidak ada lagi caci-mencaci di antara sesama umat.
“Tidak ada lagi gesekan antar sesama saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia yang semua itu kadang terjadi hanya karena urusan kecil, hanya karena urusan beda pilihan politik, hanya karena ego,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan ‘lil alamin, yang menjadi berkah bagi alam semesta, yang membawa kebaikan bagi umat dan bagi Indonesia. Termasuk menjaga kerukunan dan menjaga persaudaraan.
“Menjaga persatuan karena kerukunan, persaudaraan, dan persatuan adalah kekuatan utama bangsa Indonesia untuk bergerak maju dan menjadi sumber energi bagi kita untuk mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Jokowi. (Rayyan Bahlamar)