MATA INDONESIA, LAMPUNG – Wilayah Provinsi Lampung telah terjangkit isu-isu berita bohong atau hoax. Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo pun meminta agar para calon anggota legislatif (Caleg) maupun tim pemenangan bisa menepis isu-isu yang beredar saat ini.
Salah satunya dengan memperkuat perencanaan yang matang untuk pemenangan Pileg dan Pilpres 2019. “Saat ini isu-isu telah menyebar, oleh karena itu isu harus dimenangkan oleh kita. Caranya seperti apa, kita harus memperkuat perencanaan sehingga semuanya bisa berjalan beriringan dan relawan Caleg, maupun tim dapat bekerja dalam sebuah orkestrasi,” ujar Jokowi saat memberi arahan kepada Caleg maupun Tim Pemenangan di Gedung Graha Wangsa Bandarlampung, Sabtu 24 November 2018.
Dia mengatakan, isu-isu yang beredar saat ini bahkan telah merambah ke wilayah Provinsi Lampung. Bahkan, dirinya sendiri pernah diterpa oleh isu-isu seperti PKI, antek aseng, bahan pokok dan lainnya.
“Saya lahir tahun 1961, sedangkan PKI dibubarkan pada tahun 1966 artinya saat itu umur saya baru 4 tahun. Masa baru 4 tahun saya sudah jadi PKI, logis tidak. Bahkan tahun 1955 DN Aidit pernah pidato, dan di situ ada wajah saya. Kan tidak logis,” kata dia.
Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya pernah diterpa isu sebagai antek aseng dan harga beberapa bahan pokok naik di pasar. Ia pun menegaskan bahwa semuanya tidak benar.
“Pada tahun 2015 yang sudah dikuasai oleh Prancis dan Jepang sudah saya ambil dan sudah saya bagikan kepada petani. Jadi di mana antek asengnya.”
Kemudian masalah bahan pokok, Jokowi mengaku tadi pagi ke Pasar Pasutri Gintung untuk menanyakan bahan pokok, ternyata harganya standar bahkan lebih murah dari Jakarta. “Tempe harga Rp 3.500, kangkung Rp 1.500, dan cabai Rp 23 ribu. Yang naik hanya daging. Artinya secara rata-rata masih stabil,” kata dia. (Puji Christianto)
