News
Kapolri : Pancasila, Islam Moderat, dan Demokrasi Kunci Deradikalisasi

Jakarta (MI) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan penguatan ide-ide Pancasila, Islam moderat dan demokrasi, merupakan kunci utama deradikalisasi.
Lebih lanjut Tito menyampaikan bahwa Islam moderat contohnya Islam Nusantara kalau di Nahdatul Ulama, atau Islam berkemajuan kalau di Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam upaya deradikalisasi.
Menurut Tito, paham radikalisme di Indonesia tumbuh dari sejumlah kegiatan taklim tertentu. Menurut dia perlu ada pendekatan yang lebih lunak (soft approach) dalam deradikalisasi untuk mengatasi perkembangan paham melalui kegiatan tersebut.
“Ini merupakan kenyataannya bahwa sejumlah radikalisme disebarkan melalui kegiatan taklim. Tapi jangan salah persepsi, ini hanya taklim-taklim tertentu,” kata Tito disela-sela menghadiri acara Simposium Nasional Taruna Merah Putih di Jakarta, Senin,(14/8).
Sementara itu Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Wahid, menuturkan bahwa permasalahan lain timbul ketika aparat terlalu memberi ruang besar pada kelompok radikal. “Kita bisa lihat bagaimana ujaran kebencian bebas mengisi ruang publik, online dan offline.” Ungkap Yenny.
Selain itu, Yenny juga mengajak kepada kelompok yang menginginkan sistem khilafah untuk tidak berfikir utopis karena demokrasi Pancasila yang terbaik untuk Indonesia.(TGM)