Viral
Kata Milenial tentang Hari Batik Nasional, Ada yang Rela Berperang Lho!

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini, batik bukan lagi pakaian yang digunakan hanya pada acara-acara resmi atau yang bertema kebudayaan saja. Batik juga bukan lagi pakaian yang dikenakan oleh kalangan tertentu saja.
Batik telah berkembang menjamah semua lapisan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sekalipun. Bahkan, negara secara khusus meresmikan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Kebanggaan akan batik ternyata juga menjalar ke generasi yang saat ini sedang tumbuh di Indonesia, yakni generasi milenial. Lalu bagaimana pendapat milenial tentang Hari Batik Nasional?
Mata Indonesia berkesempatan mengunjungi dan mewawancarai beberapa mahasiswa Universitas Sahid, Jakarta Selatan untuk menanyakan pendapat mereka tentang Hari Batik Nasional dan kebanggaan mereka terhadap batik sebagai warga asli Indonesia.
“Bangga dong pakai batik. Kesannya kita sama-sama pakai baju khas Indonesia gitu,” kata Alda, mahasiswi semester 5 jurusan Manajemen Perhotelan kepada Mata Indonesia, Selasa 2 Oktober 2018.
Ada juga mahasiswi lainnya yang mengaku bangga menggunakan batik, meskipun hanya sebagai pakaian saat mata kuliah tertentu dan saat pergi kondangan.
“Ini saya pakai batik kebetulan saat matakuliah budaya, kadang pakai juga sih pas lagi kondangan,” ujar Putri, mahasiswi semester 5 jurusan Manajemen Perhotelan.
Tak kalah bersemangat menyambut Hari Batik Nasional, ada juga mahasiswa Universitas Sahid yang mengungkapkan kebanggaannya terhadap batik. Bahkan ia tidak rela kalau batik diklaim oleh negara lain.
“Batik itu penting, apalagi sempat diklaim oleh negara lain. Makanya kita sebagai generasi milenial harus membanggakan batik,” kata Oriza mahasiswa semester 3 di Universitas Sahid.
Bahkan, karena terlalu bersemangat, Oriza siap berperang jika ada negara lain yang berani mengklaim batik.
“Oh pasti jelas, saya siap perang,” ujar Oriza.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh mahasiswa lainnya, yakni Farhan yang saat ini sudah menginjak semester 3 di Universitas Sahid. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap batik, terutama pada momen Hari Batik Nasional ini.
“Awalnya saya gak tahu kalo hari ini adalah Hari Batik Nasional. Namun setelah melihat keramaian di media sosial, akhirnya jadi tahu dan saya ikut meramaikan,” kata Farhan. “Kita sampaikan ke luar bahwa kita bangga sebagai warga negara Indonesia yang mengenakan batik, dan batik itu berasal dari Bangsa Indonesia,” ujar Farhan menambahkan. (Awan)