Kisah

Kelompok Pemuda Pro NKRI Ingatkan Potensi ISIS Tunggangi Isu Rohingya

Jakarta (MI) – Koalisi Pemuda dan Masyarakar Pro-NKRI (KPMP NKRI) meminta elemen bangsa waspadai potensi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang memanfaatkan isu krisis kemanusiaan di Rohingya. Pasalnya, isu tersebut dapat digulirkan untuk memecah belah bangsa Indonesia.

Koordinator KPMP NKRI Ach. Adnan mengatakan semua elemen bangsa dan umat beragama harus berhati-hati terhadap semua informasi atau berita hoax yang ada di media sosial terkait Rohingya.

“ISIS untuk mengimpor potensi konflik di Myanmar ke dalam negeri guna mengacaukan kehidupan beragama dan berbangsa,” kata Adnan, Kamis (7/9).

Selain itu, menurutnya, simpati dan protes keras masyarakat Indonesia khususnya umat Islam terhadap kekerasan dan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Myanmar patut dimaklumi. Hal itu sebagai bentuk solidaritas atas nama kemanusiaan terlepas apapun suku, agama dan rasnya.

Meski demikian, kata Adnan, konflik di Provinsi Rakhine Myanmar yang dihuni oleh mayoritas etnis Rohingya diduga kuat dilandasi perebutan potensi sumber daya yang besar di provinsi tersebut.

“Isu agama digunakan sebagai pintu masuk untuk memperkeruh dan memanasi situasi,” ujarnya.

Dalam konteks ke-Indonesiaan, KPMP NKRI menegaskan seluruh umat beragama khususnya Budha di Indonesia merupakan saudara sebangsa dan setanah air yang selama ratusan tahun hidup damai berdampingan di bumi nusantara dalam keberagaman.

Umat Budha di Tanah Air bahkan di seluruh dunia juga mengecam aksi kekerasan yang dilakukan Junta Militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. KPMP NKRI memandang langkah Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menemui pemerintah Myanmar dan memintanya untuk segera mengakhiri kekerasan, serta menemui pemerintah Bangladesh terkait penanganan pengungsi, patut diapresiasi.

Langkah pemerintah tersebut menurut KPMP NKRI, merupakan bentuk dukungan nyata yang sangat konkret untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar, dibandingkan hanya berhenti pada kecam-mengecam belaka. (FC)

Tags

Related Articles

Close