News
Kemen ESDM Groundbreaking Pipa Gas Duri-Dumai, Dorong Nilai Tambah Ekonomi Daerah

Jakarta (MI) ā Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan groundbreaking pembangunan dan pengoperasian pipa gas Duri-Dumai. Proyek tersebut merupakan sinergi BUMN antara PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syarial mengatakan nilai investasi proyek tersebut diperkirakan sebesar USD 52,2 juta atau setara Rp 707,6 miliar. Proyek ini akan dikerjakan selama 11 bulan ke depan dan diharapkan beroperasi pada Oktober 2018.
“Nilai investasi proyek diperkirakan sebesar USD 52,2 juta dan menyerap tenaga kerja hingga 400 orang pada masa konstruksi,” ungkap Ego di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Ego menjelaskan proyek tersebut merupakan penugasan pemerintah kepada Pertamina dan PGN. Penugasan tersebut ditindaklanjuti kedua belah pihak dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) Pipa Duri-Dumai tanggal 9 Juni 2017.
“Kemudian pada 27 Juli 2017, PT Pertamina (Persero) mengalihkan HoA tersebut kepada PT Pertagas selaku anak perusahaannya,” jelasnya.
Pada 10 November 2017, PGN dan Pertagas juga telah menandatangani perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) pembangunan pipa gas Duri-Dumai di Kantor Kementerian BUMN. “Dalam KSO tersebut, PGN menguasai 40 persen saham, sedangkan Pertagas sebesar 60 persen,” jelas Ego.
Pipa Duri-Dumai direncanakan akan menyalurkan gas untuk kilang Pertamina, kebutuhan industri di Riau, pelabuhan, industri petrokimia dalam rangka mendorong nilai tambah ekonomi daerah dan nasional serta untuk memacu daya saing industri.
“Gas yang disalurkan ke kilang Dumai digunakan untuk konversi bahan bakar dari fuel oil (BBM) menjadi gas sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan produksi kilang, dengan kebutuhan gas sebesar 57 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan meningkat bertahap hingga 120 MMSCFD,” jelasnya. (AVR)