News
Kemenag Bantah Serahkan Data Masjid untuk Penyebaran ‘Indonesia Barokah’

MATA INDONESIA, SEMARANG – Kementerian Agama (Kemenag) membantah telah memberikan data lengkap, khususnya alamat masjid, kepada pihak penerbit tabloid Indonesia Barokah yang belakangan ini viral.
Menurut Kasubag Humas Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, M Arief Mundjir, sebanarnya untuk memperoleh data-data masjid itu bisa diakses di web milik Kemenag. Dalam web tersebut memuat lengkap alamat hingga kondisi fisik masjid.
“Jadi ketika ada pihak yang memiliki data lengkap itu, bukan hal yang istimewa,” ujar Arief di Semarang, Rabu 24 Januari 2019.
Arief mengaku banyak pihak yang datang ke kantor perwakilan Kemenag untuk meminta data masjid di wilayah tertentu dengan kepentingan berbeda-beda.
Ia menyebut di antaranya seperti BPS yang meminta data masjid untuk update tempat ibadah, lalu KPU, ormas, Dewan Masjid Indonesia, bahkan calon legislatif.
Khusus para caleg, menurut Arief, biasanya mereka meminta data itu sebagai pemetaan dapilnya. Ia juga menegaskan bahwa data itu hak publik dan siapapun berhak mendapatkannya.
Ini data publik, terkait pemanfaatan data untuk apa itu menjadi tanggung jawab masing-masing,” kata Arief.
Bahkan data tersebut sebenarnya bisa diakses langsung oleh masyarakat tanpa harus datang ke kantor Kemenag karena bisa di akses di simas.kemenag.go.id yang merupakan sistem informasi masjid. (Ryan)