Sosial Budaya
Kemkominfo, Akses Telekomunikasi Akan Masuk ke Semua Daerah Pada 2019

MATAINDONESIA.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan seluruh kota dan kabupaten di Indonesia pada awal tahun 2019 sudah dapat memiliki akses telekomunikasi hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Pada rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (4/9), Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan bahwa pembukaan akses telekomunikasi di seluruh kota/kabupaten itu melalui pembangunan Palapa Ring.
Hal ini diperkirakan akan selesai pada awal tahun 2019 Dalam rapat kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha yang didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Tanjung, Menteri Kominfo mengatakan bahwa Pemerintah saat ini masih membangun jaringan tulang belakang Palapa Ring.
Proyek Palapa Ring, menurut dia, terdiri atas tiga paket, yakni paket barat, paket tengah, dan paket timur yang pembagiannya dilakukan berdasarkan cakupan wilayah geografis, meliputi Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
Di hadapan pimpinan dan sejumlah anggota Komisi I DPR RI, Rudiantara menjelaskan bahwa pembangunan jaringan tulang Palapa Ring serta semua daerah yang terkover untuk akses telekomunikasi, khususnya internet, pada tahun 2019.
Rudiantara pada presentasinya menjelaskan bahwa pada paket barat sudah beroperasi, paket tengah kemungkinan di akhir September ini selesai, serta paket timur akan selesai untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Pulau Saumlaki di Maluku pada kuartal pertama 2019.
“Setelah selesai pada paket timur akan segera dilakukan uji coba sistem. Setelah 2019, semua kota dan kabupaten sudah terhubung oleh internet,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembukaan akses telekomunikasi melalui Palapa Ring di Indonesia timur dengan menggunakan kabel serat optik jaringan bawah laut yang dikerjakan sejak Mei lalu.
Menurut dia, jika proyek Palapa Ring sudah selesai, kawasan yang sebelumnya tidak tersentuh jaringan serat optik sudah bisa menggunakan akses internet dengan kecepatan tinggi.
“Palapa Ring juga hadir untuk diintegrasikan dengan jaringan yang telah dibangun operator telekomunikasi,” katanya.
Menurut Rudi, Pemerintah mengerjakan proyek Palapa Ring ini dibantu oleh sejumlah konsorsium setelah melalui proses tender.
Pemerintah, kata dia, juga berencana untuk membangun base transceiver station (BTS) sebanyak 2.700 unit untuk mendukung kegiatan pendidikan dan kesehatan di Indonesia.