Gaya HidupHeadline
Kentut Bisa Jadi Pahlawan Penyembuh Penyakit Kalian, Ini Faktanya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Apakah Anda selama ini merasa jijik jika mengetahui ada seseorang yang kentut? Atau merasa ingin muntah saat menghirup aroma gas tidak sedap dari kentut tersebut?
Jika iya, tampaknya setelah baca artikel ini Anda bakal mengejar-ngejar sumber kentut, atau bahkan tidak akan membiarkan orang lain menghirup aroma kentut Anda.
Kok bisa? Yaps, dibalik baunya yang tak sedap, ternyata kentut mampu menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dimensia, dan artitis.
Adalah University of Exeter, Inggris yang melakukan studi atas khasiat tersembunyi dari sebuah kentut. Menurut dr Mark Wood, kepala studi tersebut menyatakan jika gas hydrogen sulfida dari kentut, dihasilkan dari makanan yang dipecahkan oleh bakteri.
“Meskipun gas ini mematikan jika digunakan dalam dosis tinggi, namun ketika menjadi gas kentut, dosisnya sangat rendah dan malah bisa menyehatkan manusia,” kata Wood, dikutip dari Dailymail, Minggu 13 Januari 2019.
Dalam studinya, Wood bersama timnya menjelaskan gas kimia kentut membantu menjaga mitokondria. Gas ini mendorong produksi energi dalam sel-sel pembuluh darah dan mengatur peradangan.
Uniknya, gas kentut mampu menyerap nutrisi dan diubah menjadi energi dengan cara menghancurkan bagiannya sendiri. Ketika mitokondria hancur, tubuh akan jadi lemah dan mudah terserang penyakit.
Mereka lantas berinisiatif membuat gas kentut dan menamakan senyawa baru ini dengan nama AP39. “Tentunya senyawa ini dapat membantu memproduksi hydrogen sulfida dalam jumlah yang tepat,” kata Wood
Mereka percaya, gas kentut buatannya ini bisa membantu mencegah atau membalikkan kerusakan mitokondria yang merupakan bagian dari pengobatan untuk stroke, gagal jantung, diabetes, penuaan, arthritis, dan demensia.
Sebelum diuji pada manusia, para peneliti terlebih dahulu menjalankan model penyakit untuk melihat seberapa efektif AP39.
“Hasil awal menunjukkan sekitar 80 persen lebih banyak mitokondria bertahan hidup, ketika dalam kondisi terserang penyakit jantung.”
Mark Wood menambahkan, “Meskipun hidrogen sulfida dikenal sebagai pedas, berbau gas seperti telur busuk dan perut kembung, sebenarnya kentut bisa menjadi pahlawan kesehatan dengan implikasi yang signifikan untuk terapi masa depan untuk berbagai penyakit.”
Sementara itu, Profesor Matt Whiteman dari fakultas Kedokteran ,University of Exeter mengatakan, “Ketika sel menjadi stres karena penyakit, maka mereka menarik enzim untuk menghasilkan hidrogen sulfida di tiap menitnya.”
Hal ini membuat mitokondria mengalami peningkatan aktifitas, dan memungkinkan sel untuk hidup. Jika hal ini tidak terjadi, maka sel-sel mati dan kehilangan kemampuan untuk mengatur kelangsungan hidup dan mengendalikan peradangan.
“Hasil kami menunjukkan bahwa jika sel-sel stres diperlakukan dengan AP39, mitokondria dilindungi dan sel tetap hidup,” kata dia.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal MedChemComm. Penelitian Wood ini juga ditampilkan dalam acara “June International Conference on Hydrogen Sulfide in Biology and Medicine” di Kyoto, Jepang beberapa waktu lalu