News
Kepala BPS: Kondisi Politik Pengaruhi Tingkat Konsumsi dan Investasi

Jakarta (MI) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan sejumlah aksi investor dan konsumen untuk menahan uang karena dipengaruhi salah satunya oleh kondisi politik, di samping juga situasi perekonomian global dan domestik.
“Kalau politiknya aman-aman, dia (investor) akan senang hati melakukan investasi tetapi kalau dia merasa uangnya tidak aman, ya sudah uangnya ditaruh di bank,” demikian disampaikan Suhariyanto di Gedung DPR, Senin (14/8/2017).
Hal itu tercermin dari kondisi saat ini, di mana masyarakat menengah ke atas cenderung menahan konsumsinya dan mengalihkan sebagian pendapatannya ke tabungan karena dipicu oleh ketidakpastian global. Artinya, meskipun daya beli masyarakat relatif masih tumbuh namun masyarakat mengurangi konsumsinya.
Suhariyanto mengatakan kondisi ini membuat pertumbuhan konsumsi pada semester pertama tahun ini hanya melaju 4,95 persen secara tahunan (yoy) atau naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,94 persen. Jika hal ini terus berlanjut, menurut dia, laju konsumsi bisa tertahan dan akan memberikan sentimen negatif pada investor yang hendak berinvestasi.
Untuk itu, menurut Suhariyanto, upaya untuk menjaga kestabilan iklim politik menjelang pesta demokrasi penting dilakukan.
Jika pemerintah mampu menjaga situasi kondusif, gelaran pemilu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, terutama pada indikator Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNRPT). (AVR)