Viral

Ketua Umum PBNU : Indonesia Utuh Karena Nasionalisme Tinggi

Kendari (MI) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, Indonesia masih menjadi negara yang utuh karena jiwa nasionalisme rakyat yang tinggi. “Beberapa bangsa di belahan negara lain telah mengalami kehancuran akibat tidak memiliki jiwa nasionalisme,” kata Said di Kendari, Kamis (12/10).

Said Agil memberikan kuliah umum di IAIN Kendari, Rabu (11/10), yang diikuti oleh mahasiswa dan sivitas akademika IAIN Kendari, serta tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini mengangkat tema “Revitalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Merawat Kebhinnekaan”.

Lebih lanjut Said menjabarkan, prinsip nasionalisme bangsa Indonesia sudah ada sejak bangsa ini belum merdeka. Para ulama, khususnya pendiri Ormas NU KH Hasyim Asy’ari pada 1920-an, telah meramalkan bahwa pada suatu masa negara-negara Islam, khususnya di negara-negara Arab, akan rapuh dan terpecah-belah apabila tidak dilandasi kecintaan terhadap Tanah Air, demikian ungkap Said Aqil.

Menurutnya, di Indonesia, para ulama memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi diiringi dengan kesadaran bahwa bangsa Indonesia telah ditakdirkan menjadi bangsa yang majemuk, sehingga wajib menghormati kebhinekaan dan menghargai perbedaan.

Said mengatakan, bangsa Indonesia sepatutnya tidak saling memusuhi, kecuali kepada mereka yang melakukan pelanggaran hukum. Bangsa Indonesia harus tetap menghargai mereka yang berbeda agama, suku, pilihan politik, dan lain-lain.

Dia menegaskan, ideologi Pancasila adalah final dan tidak perlu dipertentangkan. Ranah diskusi lebih baik mengarah pada bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila untuk mencapai tujuan bangsa yang adil, makmur, tenteram, damai, dan sejahtera.

“Kita terdiri atas 700 suku, 400 bahasa, 17.500 pulau, yang ditakdirkan memiliki perbedaan dan wajib menerima itu. Allah menciptakan manusia dari bersuku-suku dan berbangsa, mengapa bukan Jawa semua, atau Cina semua, karena perbedaan diantara makhluknya. Itulah bukti bahwa yang absolut hanya Allah, sedangkan makhluknya berbeda-beda,” kata Ketua Umum PBNU ini.( TGM)

Tags

Related Articles

Close