
MATA INDONESIA, JAKARTA – Calon Presiden Prabowo Subianto diingatkan untuk menjaga tutur katanya pasca menyebut ‘tampang Boyolali’ tampang miskin yang tidak bisa masuk hotel. Hal itu disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan Syadzily menyusul permohonan maaf capres nomor urut 02 terkait ‘tampang Boyolali’.
Menurut Ace, Prabowo jangan sampai mengulangi perbuatannya lagi usai meminta maaf atas dugaan penghinaan kepada masyarakat Boyolalu. “Seorang pemimpin itu harus mampu mengendalikan tutur katanya,” kata Ace di Jakarta, Rabu 7 November 2018.
Sebelumnya Prabowo telah menyampaikan permintaan maafnya atas pernyataan ‘Tampang Boyolali. Permintaan maaf Prabowo tersebut ada dalam video yang diunggah Dahnil di instagram pribadinya @dahnil_anzar_simanjuntak.
Dalam video yang diunggah Dahnil tersebut, Prabowo menyampaikan permintaan maafnya jika pernyataan tersebut menimbulkan reaksi. Padahal ia menegaskan, tidak pernah bermaksud demikian. Prabowo menegaskan, dirinya ridak bermaksud melontarkan kalimat negatif.
Meski demikiam, Ace lantas mengkritik permintaan maaf tersebut. Dia mempertanyakan tingkat kepercayaan seorang pemimpin yang selalu melakukan kesalahan. Kendati, dia mengimbau permohonan maaf tersebut harus ditujukan langsung kepada warga Boyolali yang merasakan kalimat tersebut.
“Itu artinya Pak Prabowo mengakui kesalahannya. Tapi sayangnya, Pak Prabowo ini selalu salah melulu. Kemudian minta maaf lagi. Apakah Pak Prabowo akan terus menerus melakukan kesalahan?” kata Ace lagi.
Sementara Wakil Sekretaris TKN KIK Raja Juli Antoni mengapresiasi permintana maaf tersebut. Dia berharap, masyarakat Boyolali mau memaafkan Prabowo. Namun, dia mengungkapkan, yang jauh lebih penting dari kata maaf adalah kesiriusan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
“Karena masyarakat mencatat Pak Prabowo kemarin baru saja minta maaf isu Ratna Sarumapet tapi ternyata beliau melakukan kesalahan lagi dan minta maaf lagi,” katanya. (Puji Christianto)