Kisah

Kisah Unggahan Prof. Mahfud Soal Kemanusiaan Ini Bikin Pengen Nangis Nontonnya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari pertama tahun 2019, tokoh Islam Mahfud MD langsung menyerukan melalui akun twitternya agar kita berani berbuat baik untuk orang lain atau menjadi mushlih. Sehari sebelumnya dia mengunggah sebuah video tentang kebaikan perempuan Amerika Serikat yang rela mendonorkan sebagian livernya untuk anak Arab beragama Islam berusia empat tahun. Kisahnya benar-benar membuat air mata haru bakal menetes.

Bagi Mahfud peristiwa yang terjadi dua tahun lalu itu masih sangat layak dijadikan contoh baik bagi semua orang yang mengaku beragama.

liverdonorayabecky1
Aya, Ahmad dan Becky. (newsroom.clevelandclinic.org)

“Seorang anak Arab dari Abu Dhabi mendapat donor hati dari seorang perempuan Amerika krn kemanusiaan, tanpa sekat ras, agama, bangsa,” begitu Mahfud beralasan mengunggah video berdurasi sekitar satu menit di akun twitternya.

Di awal video tampak seorang perempuan sekitar 30 -an tahun mengenakan hijab putih dan setelan blazer serta celana panjang warna hitam seperti sedang harap-harap cemas menunggu kedatangan seseorang. Sambil duduk memangku anaknya yang berusia 4 tahun matanya sesekali melihat ke koridor di depannya.

Tiba-tiba saja datang perempuan Ras Aria berkulit putih mengenakan rok span abu-abu mengenakan sweater berkancing warna salem muncul di koridor itu. Keduanya pun seperti menahan haru, seketika perempuan berhijab yang diketahui bernama Aya itu meletakkan anaknya yang bernama Ahmad di kursi dan segera menghambur ke arah perempuan 46 tahun bernama Becky Cable. Lalu memeluknya erat sambil menangis. Tangis bahagia.

Keduanya bukan sanak, bukan saudara. Hanya terhubung pertalian sebagai anak cucu Adam bahkan terpisah jarak 11.265 kilometer antara Abu Dhabi dan desa kecil di sebelah barat New York, Amerika Serikat.

Becky adalah manusia yang mau berbuat baik bukan untuk dirinya tetapi demi Ahmad Rai buah hati Aya yang menderita kelainan hati sejak lahir dan bisa mengancam nyawanya. Aya dan suaminya Moustafa pun sudah pasrah karena anaknya tak bisa hidup tanpa transplantasi liver.

Sementara Becky di negaranya terdaftar sebagai calon donor liver untuk temannya, namun dokter tidak pernah melakukan karena kondisi sangat kawan terlalu lemah untuk dilakukan transplantasi.

Dia pun berketetapan hati memberikan sebagian livernya itu untuk siapa saja yang membutuhkan. Itulah rezeki Ahmad, karena organ Becky itu ternyata cocok untuk anak Arab tersebut.

“Dia adalah bagian dari saya,” kata Becky usai bertemu Aya dan Ahmad itu. Video itu memang menggambarkan pertemuan pertama kali mereka di Cleveland Clinic, Ohio, setelah tubuh mungil kesayangan Aya itu benar-benar mampu menerima bagian liver dari Becky.

Dikabarkan Ahmad yang ketika lahir selalu terlihat lemas dan tak bergairah, kini menjadi bocah yang lincah dan tidak pernah bisa diam.

Kemanusiaan dan persaudaraan universal begitulah Mahfud memberi gambaran singkat kisah itu. Keduanya kini memang merasa menjadi saudara dan sangat dekat karena dihubungkan dengan sifat kemanusiaan yang tinggi. (Nefan Kristiono)

Mahfud MD

@mohmahfudmd
31 Dec 2018
More
Inilah contoh yg pas ttg ajaran yg sangat mendasar dari semua agama: Seorang anak Arab dari Abu Dhabi mendapat donor hati dari seorang perempuan Amerika krn kemanusiaan, tanpa sekat ras, agama, bangsa. “He is a part of me”, kata si pendonor. Kemanusiaan dan persaudaraan universal

Dubai, Uni Emirat Arab – Ahmad Akkad adalah bocah berusia 4 tahun yang lahir dengan penyakit langka cholestasis intrahepatik familial progresif (PFIC). Kemungkinan Ahmad akan meninggal jika tidak menjalani transplantasi hati. Beruntungnya, ada orang baik hati yang bersedia mendonorkan livernya untuk si kecil Ahmad.

Ahmad pertama kali menunjukkan gejala ketika ia berusia satu bulan dan mengalami sakit kuning juga gatal parah. Organ hati Ahmad ternyata dalam kondisi buruk, Bun, yang menyebabkan penumpukan racun di aliran darahnya.
Baca juga:
Resolusi Parenting 2018, Mana yang Juga Bunda Miliki?

Divonis seperti itu, Aya sang ibu dan Moustafa sang ayah jelas terpukul mengetahui anak laki-laki mereka yang masih sangat muda akan meninggal jika tidak segera menjalani transplantasi hati. Akhirnya mereka pergi ke Amerika Serikat untuk berobat dan ternyata di sanalah Ahmad bertemu dengan seseorang yang mendonorkan sebagian hatinya.

Senyum Bahagia Bocah 4 Tahun Setelah Dapat Donor HatiAhmad bersama para staf rumah sakit Cleveland Clinic. Foto: Web/clevelandclinic.org

“Itu sangat sulit. Tidak ada yang bisa membantu Ahmad sama sekali. Tapi ketika kami menerima telepon bahwa kami memiliki donor, saya sangat bahagia. Anak kami akan memiliki kesempatan untuk hidup dalam keadaan yang sehat, ” ungkap Aya seperti dilansir Newsroom dari Cleveland Clinic.

Pendonor hati tersebut bernama Becky Cable yang berusia 46 tahun dan tinggal di sebuah desa kecil di barat New York. Becky bilang dia merasa Ahmad adalah bagian dari dirinya dan dia memang keluarga Becky.

“Dia begitu manis, sehat dan lebih hidup sekarang,” ujar Becky dikutip dari Daily Mail.

Awalnya Becky terdaftar sebagai donor untuk membantu temannya. Namun rencana itu gagal karena kondisi sang teman yang terlalu lemah. Tapi, Becky tetap ada dalam daftar pendonor. Buat Becky, nggak ada bedanya dia mengenal atau nggak si penerima donor. Soalnya, prinsip Becky dia bersedia mendonorkan sebagain hatinya pada orang yang memang membutuhkan.

Setelah mengetahui kondisi Ahmad, Becky menjalani tes di Cleveland Clinic dan hasilnya hati Becky dengan Ahmad cocok. dr Koji Hashimoto, spesialis transplantasi multiorgan di Cleveland Clinic yang melakukan tranplanstasi ini. Sukses mendapat donor hati, kini Ahmad jadi balita aktif dan nggak bisa berhenti bergerak. Senangnya!

Senyum Bahagia Bocah 4 Tahun Setelah Dapat Donor HatiAhmad bersama dr. Koji. Foto: Web/clevelandclinic.org

Kata Aya, kini anaknya juga jauh lebih bersemangat. “Ahmad sama sekali tidak suka tidur. Dia hanya ingin bermain, tiap kali saya melihatnya berjalan, lari dan bermain saya memikirkan pendonornya dan sangat ingin berterima kasih padanya,” tutur Aya.
Baca juga:
Kegiatan Sehari-hari Bisa Jadi Stimulasi Bayi Prematur Lho

Gayung bersambut. Aya dan Ahmad bisa bertemu Becky di bulan Oktober lalu. Suasana haru tercipta ketika Aya nggak bisa membendung air matanya saat berterima kasih pada Becky. Aya mengatakan saat melihat Becky, dia hanya ingin memeluknya.

“Bagaimana bisa saya berterima kasih untuk hadiah yang sangat berharga ini? Kemurahan hatinya membuat nyawa anak laki-laki saya terselamatkan dan dia bisa tetap hidup hingga kini,” papar Aya.

Meski keluarga Ahmad dan Becky tidak memiliki hubungan darah dan mereka terpisah jarak berkilo-kilo meter, Becky adalah keluarga bagi Ahmad. Ya, karena saat ini sebagian hati Becky sudah bersemayam di tubuh Ahmad. Sehat-sehat terus Becky dan Ahmad! (rdn/rdn)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close