HeadlineKisah

Kobe Bryant Terpilih jadi Duta Piala Dunia FIBA 2019

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mantan bintang National Basketball Association (NBA) dan tim nasional Amerika Serikat, Kobe Bryant, dinobatkan sebagai duta Piala Dunia Federation International de Basketball (FIBA) 2019, Rabu 31 Oktober 2018.

Kobe akan bergabung dengan Yao Ming menjadi duta turnamen basket terbesar di dunia yang akan berlangsung di Cina, Agustus 2019 mendatang.

Penunjukan dirinya dianggap pantas menjadi duta karena selama 20 tahun berkarir di basket profesional berhasil mencetak prestasi luar biasa. Kobe memenangkan lima gelar NBA bersama Los Angeles Lakers, kemudian dua medali emas Olimpiade bersama Amerika Serikat. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah basket dunia.

“Saya merasa terhormat FIBA telah mengundang saya dan menunjuk saya menjadi duta untuk Piala Dunia basket FIBA 2019 mendatang,” kata Kobe Bryant dikutip laman resmi NBA, Kamis 1 November 2018.

Popularitas Kobe di Negeri Panda juga sangat luar biasa. Nantinya, Kobe akan bersanding dengan Yao Ming yang kini menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Cina. Sebagai duta Kobe dan Yao bertugas membantu promosi Piala Dunia FIBA baik di Cina dan seluruh dunia pada umumnya.

“Saya tumbuh di Italia dan beberapa kali mengunjungi Cina. Saya selalu menghargai dampak global bola basket untuk perkembangan positif anak muda,” katanya.

Dirinya berharap bisa mengispirasi sekaligus memberi motivasi untuk pemain terbaik dari 32 negara peserta agar mereka menunjukkan kemampuan terbaik di panggung ini.

Presiden FIBA Horacio Muratore mengatakan organisasi tersebut sangat senang dan juga berterima kasih kepada Kobe Bryant atas ketersediannya menjadi duta bagi FIBA 2019.

“Kobe Bryant merupakan mantan pemain terbaik yang di miliki Amerika Serikat. Dengan demikian, dia pantas mengambil peran duta besar untuk FIBA menjelang kompetisi terbesar kami,” katanya.

Nantinya, dalam peluncuran logo dan maskot akan diikuti oleh Yao Ming sebagai duta pertama. Dirinya akan berkeliling untuk melihat kualifikasi Piala Dunia di beberapa negara. Puncaknya, Kobe Bryant akan hadir dalam drawing Piala Dunia yang berlangsung di Shenzhen pada 16 Maret 2019 mendatang.

Seperti diketahui, Kobe Bryant merupakan mantan pemain bola basket Amerika yang memiliki julukan Black Mamba. Dia bermain selama 20 tahun dengan Los Angeles Lakers di National Basket Association (NBA). Bryant mengikuti 18 kali All-Star, 15 kali anggota Tim All-NBA, dan 12 kali anggota Tim All-Defensive. Dia juga memegang rekor NBA untuk bermain di sebagian besar tim sepanjang karirnya.

Kobe Bryant memiliki nama asli Kobe Bean Bryant, pria bertubuh tinggi dan kulit hitam ini lahir 23 Agustus 1978. Dirinya merupakan putra mantan pemain basket NBA Joe Bryant dan memiliki dua saudara bernama Sharia dan Shaya.

Orang tua Bryant memberi nama ‘kobe’ yang berasal dari daging Jepang yang terkenal dalam menu restoran yang mereka lihat. Meskipun Bryant lahir di Amerika, dia sangat lancar berbahasa Italia dan Spanyol, karena ayahnya pernah mengajaknya untuk pindah ke Italia setelah ayahnya pensiun dari dunia bola basket.

Nama besar sang ayah di kancah NBA tidak menyurutkan Kobe untuk tumbuh sebagai pebasket yang mandiri. Dalam berbagai kesempatan, dia menolak disandingkan dengan ayahnya yang sempat tampil gemilang bersama 76ers.

Kobe muda mengawali karier profesional setelah dinyatakan layak lolos seleksi NBA Draft pada 1996. Kobe terpilih oleh salah satu klub bersejarah, Charlotte Hornets. Namun setelah dinyatakan lolos seleksi, ia justru dijual ke Los Angeles Lakers 15 hari setelahnya.

Sejak saat itu, Kobe terus mengasah bakatnya melempar bola ke dalam keranjang bersama skuat muda Lakers. Ia bahkan langsung merebut hati penggemar dengan memenangkan kontes slam dunk tahun 1997.

Bersama Shaquille O’Neal, Kobe membawa Lakers merebut cincin juara NBA dalam tiga musim beruntun, yakni tahun 2000 hingga 2002. Namun, tidak lama kemudian terjadi perseteruan di antara keduanya yang membuat Shaq pindah ke Miami Heat.

Keputusan Shaq untuk hengkang dari Lakers membuat Kobe Bryant ‘terpaksa’ menjadi ujung tombak timnya. Alih-alih pincang tanpa Shaq, Kobe justru menuai prestasi sepanjang musim NBA tahun 2005-2006 dan 2006-2007.

Pada 2006, Bryant mencetak poin tertinggi sepanjang kariernya. Ia membukukan 81 poin dalam pertandingan melawan Toronto Raptors. Angka ini jadi poin kedua tertinggi dalam sejarah NBA yang dicetak dalam satu pertandingan setelah rekor Wilt Chamberlain yang berhasil mencetak 100 poin untuk Philadelphia di tahun 1962.

Memasuki usia 30 tahun Kobe Bryant juga mulai digangu cedera. Puncaknya, ketika dia dibekap cedera bahu pada musim 2013/2014 yang menyebabkan Kobe lebih banyak duduk di bangku cadangan tim. (Tiar Munardo)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close