News
Mahyudin, ” Berlandaskan Pancasila Indonesia Bisa Menjadi Bangsa yang Produktif”

MATAINDONESIA.ID, SAMARINDA – Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, menjelaskan Pancasila harus terus disosialisasikan agar tidak mudah dilupakan dan menjadi pegangan bangsa dalam berperilaku sehari-hari.
“Mengapa Pancasila perlu disosialisasikan? Karena bangsa ini gampang lupa,” kata Wakil Ketua MPR Mahyudin kepada ratusan mahasiswa di Aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam keterangannya tertulisnya, Sabtu(3/5).

Indonesia mempunyai dasar negara Pancasila yang digali dari keberagaman bangsa, dan kini menjadi alat yang kuat untuk menyatukan Indonesia. “Pancasila itu barang asli Indonesia, tidak digali dari bangsa-bangsa lain. Bung Karno menggalinya dari bangsa Indonesia. Pancasila adalah alat yang kuat untuk menyatukan indonesia yang heterogen ini
Mahyudin menjelaskan, dengan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara, masyarakat Indonesia tidak hanya dituntut memahami ideologinya namun juga menjadikan Pancasila sebagai dasar perilaku sehari-hari.
“Mahasiswa di Samarinda harus menjadikan Pancasila sebagai perilaku,” tegasnya.
Kehebatan Pancasila yang menjadi pelindung bagi bangsa juga dipuji bangsa lain, kata Mahyudin.
“Soekarno pun mensosialisasikan Pancasila di saat Sidang Majelis Umum PBB tahun 1950,” paparnya.
Mahyudin mengutip pidato Soekarno di depan anggota BPUPKI, 1 Juni 1945, Mahyudin mengatakan bahwa untuk merdeka kita tak perlu memikirkan hal-hal yang njlimet. “Kita harus merdeka sekarang juga”, ujar Mahyudin mengutip kata Soekarno saat itu. Saat itu bangsa Indonesia masih dalam kondisi miskin dan bodoh. Mahyudin menyebut hal yang demikian bukan halangan. “Arab Saudi merdeka, kondisinya juga sama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, melalui semangat Pancasila dalam mengisi kemerdekaan di Tanah Air. Bangsa Indonesia harus menciptakan teknologi melalui riset di dunia pendidikan.
“Dalam era kemerdekaan kita harus cerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.
Alumni ITB itu mengatakan melalui riset dan pengembangan teknologi, maka bangsa Indonesia bisa memproduksi barang untuk kebutuhan negaranya sendiri.
“Agar kita tak menjadi bangsa konsumtif,” ungkapnya. “Dengan menjadi bangsa produsen teknologi membuat bangsa ini tak silau dengan budaya Barat,” lanjutnya
Anggota MPR Fraksi Partai Golkar, Heti Latifah, dalam sosialisasi tersebut menyebut Pancasila merupakan ideologi yang cocok bagi Indonesia. Ia juga mengajak kalangan untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku keseharian.
“Dengan Pancasila kita tangkal ideologi yang tak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa,” tandasnya