AsumsiHeadline

Mak! Infrastruktur Itu Bukan Dimakan, Tapi Dinikmati Manfaatnya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa waktu lalu sekelompok orang yang mengaku ‘emak-emak’ melakukan demo dan mengarah ke erakan 2019 Ganti Presiden. Para pendemo tersebut memviralkan selembar kertas yang bertuliskan “KAMI TIDAK MAKAN INFRASTRUKTUR”.

Sempat tergelitik saat membaca pesan demonstransi tersebut. Lha masa iya emak-emak yang begitu mulia itu disuruh pemerintah makan hingga ngemut aspal. Kan gak mungkin gaes.

Inilah yang menjadi pertanyaan publik, apakah sampai sejauh itu negatif thingking para ibu-ibu yang dicuci otaknya oleh kelompok oposisi yang memiliki ‘dendam’ akibat kalah di Pilpres 2014 yang tak pernah usai. Dan kerja nyata mereka hanya bisa memprovokasi dan bikin panas hati emak-emak tersebut. Kurang kerjaan namanya.

Oke, mungkin kalimat diatas adalah introduce saja dari redaksi soal demo yang sengaja diviralkan tersebut. Mari kita lihat dari sudut pandang Aznil, si putera Minang yang menuliskan surat terbuka untuk para ibu-ibu pendemo itu.

Aznil merasa kesal dengan aksi yang diduga ‘bayaran’ tersebut. Menurut dia dengan pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Joko Widodo, rantai distribusi hingga biaya pengiriman kebutuha barang harian menjadi lebih murah.

Bahkan program BBM satu harga pun semakin terasa realisasinya jika dibanding zaman pemerintahan sebelumnya. Artinya, infrastruktur itu bukan untuk dimakan ya bu, tapi dinikmati manfaatnya.

Berikut isi lengkap surat terbuka Aznil tersebut:

Yang terhormat Ibu -ibu pendemo pembawa selembar kertas yang bertulisan “KAMI TIDAK MAKAN INFRASTRUKTUR”.

Benar ibu, memang kita tidak makan infrastruktur. Yang ibu makan sama yang dimakan semua manusia.

Foto ibu yang lagi tenar di sosmed, tapi perlu ibu ketahui bahwa dibalik ketenaran ibu jadi bahan ketawaan. Maaf ibu..! Saya tetap memuliakan seorang ibu.

Ibu…..!
Tujuan negara kita membanggun infrastruktur, salah-satunya adalah untuk terciptanya kestabilkan harga.

Terutama kestabilan harga pada kebutuhan barang harian.

Dengan terbangunnya infrastruktur akan terjadi kelancaran pendistribusian dan biaya pengiriman efisien (murah). Dengan infrastruktur terwujud keadilan.

Ibu masih ingat waktu dulu jaman SBY, antrian panjang truk berkilo-kilo meter di pelabuhan Bakauhuni hendak menyeberang ke pulau Jawa? Begitu juga antrian truk berkilo-kilo meter di Merak mau menyeberang ke pulau Sumatra? Barang-barang dibawa busuk merugikan pedagang-pedagang milyaran rupiah. Sopir pun kehabisan bekal dalam perjalanan.

Kenapa itu terjadi? Karena infrastruktur ibu..!
Infrastuktur kita carut-marut.

Sebelumnya, Papua harga BBM mahal ratusan ribu rupiah per liter. Tapi ibu, sejak Jokowi mempersiapkan infrastrukturnya, sekarang harganya sudah sama dengan daerah kota-kota besar di Pulau Jawa yang memiliki infrastruktur lengkap.

Itulah pentingnya infrastruktur Ibu…!

Cina bisa menjadi negara berekonomi kuat di dunia karena infrastrukturnya tertata dengan baik dan terkonekting ke titik-titik strategis sehingga mudah diakses dengan cepat tanpa macet dan berbiaya murah.

Ibu pencaci-maki infrastruktur….. !
Mungkin karena ibu dan teman-teman ibu selama ini pengguna akses jalan yang sudah tersedia dengan baik maka ibu bersama teman-teman berani mengecilkan kehadiran infrastruktur itu. Sekarang Allah mau tunjukan kepada orang kampung kita, Sumatera Barat tentang pentingnya infrastruktur itu kembali.

Musim penghujan terjadi akhir2 ini, tiba-tiba jalan utama Padang – Bukittinggi terputus akibat banjir bandang pada tgl 10 Desember 2018 kemarin.

Putusnya jembatan ini mengakibatkan jalan utama Padang – Bukittinggi tidak bisa dilewati kendaraan bermotor, baik itu roda 2 maupun roda 4 untuk akes menuju berbagai daerah strategis seperti Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Pekanbaru dan berbagai daerah vital lainnya. Penggunaan jalan alternatif mesti mutar-mutar memakan waktu cukup lumayan lama untuk sampai ke titik-titik ke lokasi tersebut.

Sebagai contoh, jika kita dari kota Padang mau ke Padang Panjang, rute bisa kita lewati jalan Malalak atau jalan Solok. Ini jaraknya lumayan jauh bu… .! Biaya transportasi pasti melambung tinggi. Kan kasihan juga masyarakat kita bu….!

Jadi mengapa ibu membuat tulisan mencaci-maki kepada seorang pemimpin negara kita yang sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur yang selama ini hanya sekedar wacana? Kenapa ibu membuat ejekan dengan mengajak ibu-ibu bawa rantang buat dipukul-pukul dikeramaian?

Kita memang tidak makan beton, bu….! Tapi dengan beton terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari situ kita bisa membangun masa depan. Kita hidup bukan hanya mencari makan. Dari pakaian ibu pakai, ibu bukan lagi urusan makan tetapi sudah mencari kesejahteraan.

Dengan tersedianya Infrastuktur, rakyat mudah mencari makan. Dengan membangun infastruktur itulah, ibu dan anak-anak ibu lahirkan bisa bangun kejayaan!

Saya bukan minta Jokowi untuk ibu muliakan. Tetapi saya minta, berpolitiklah dengan penuh kewarasan.

Demikian.
Semoga jalan kewarasan yang terputus, tersambung lagi.
Aamiin

RugiTanpaJokowi

JokowiLagi2019

01IndonesiaMaju

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close