News
Manjakan Peziarah Islam, Raja Salman Resmikan Kereta Cepat Mekah-Madinah
Kereta cepat ini merupakan bagian dari upaya Kerajaan Saudi Arabia untuk melayani para peziarah muslim yang melakukan ibadah haji ataupun umrah ke Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

MATA INDONESIA, JEDDAH-Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud meresmikan Kereta Cepat Haramain Rail Line yang menyambungkan Mekah dan Madinah. Proyek ini merupakan bagian dari upaya Kerajaan Saudi Arabia untuk melayani para peziarah muslim yang melakukan ibadah haji ataupun umrah ke Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Kereta cepat ini mempersingkat waktu tempuh antara Mekah dan Madinah. Sebelumnya perjalanan antara dua kota ini membutuhkan waktu dua jam, dengan adanya kereta ini perjalanan dua kota itu cukup setengah jam saja.
Jalur kereta api Haramain sepanjang 450 km itu menghubungkan kota-kota penting di Saudi mulai dari Mekah, Jeddah, Bandara Internasional King Abdulaziz, hingga kota Raja Abdullah di Rabigh dan Madinah.
“Kami bersyukur kepada Allah atas pertumbuhan dan kemakmuran di semua bidang di negara kami dan kami berterima kasih kepada Allah SWT atas rahmat-Nya. Terima kasih,” kata Raja Salman, Rabu 26 September 2018.
Menteri Perhubungan Arab Saudi, Dr. Nabil bin Mohamed Al-Amoudi mengatakan peresmian ini sebagai bentuk perpanjangan pembiayaan dan dukungan yang tidak terbatas untuk semua proyek nasional.
“Ini juga menunjukkan secara langsung dari upaya kerajaan dalam berperan aktif secara Islami untuk melayani dua masjid suci dan peziarah mereka sebagai prioritas dan untuk melayani setiap warga negara Saudi,” katanya.
Kepala Otoritas Transportasi Umum (PTA) Saudi, Rumaih bin Mohammed Al Rumaih mengatakan bahwa proyek ini adalah kereta listrik berkecepatan tinggi pertama di wilayah itu dengan panjang 450 km.
Kereta ini menghubungkan lima stasiun di Mekkah, Jeddah, Bandar Udara Internasional Abdul Aziz, King Abdullah Economic City di Rabigh, Madinah, dengan kecepatan kereta 300 km per jam.
Dirinya mengungkapkan bahwa pelaksanaan proyek ini terbagi dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah melakukan pekerjaan sipil dimana 138 jembatan dibangun dan membersihkan 150 meter kubik pasir dan batu untuk membuka jalan.
“Tahap kedua adalah pembangunan empat stasiun di Mekkah, Jeddah, King Abdullah Economic City, dan Madinah. Pembangunan ini melalui perusahaan lokal dan internasional. Proyek ini sangat tertarik untuk merancang stasiun dengan gaya arsitektur yang unik dan terinspirasi dengan gaya Islam,” kata dia.
Tahap ketiga adalah pembangunan kereta api, serangan pasokan sistem sinyal, kontrol, dan pemeliharaan selama 12 tahun melalui aliansi Spanyol yang memfokuskan diri dalam proyek kereta ini.
Ia mengatakan kapasitas kereta dari Mekkah dan Madinah dapat menampung 60 juta orang per tahun. Kereta api dilengkapi dengan 35 armada dan kapasitas setiap gerbong kereta adalah 417 kursi yang dilengkapi dengan fasilitas dan teknik terbaru yang memfasilitasi perjalanan para penumpang.
Pada tahap awal, rute jalur yang bisa dilalui adalah antara Mekah dan Madinah. Sedangkan jadwal perjalanan harian tersedia selama empat hari seminggu, yakni Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Adapun layanan kereta ini akan dimulai pada 4 Oktober 2018 mendatang. Kereta reguler akan mulai beroperasi di jalur mulai bulan depan antara stasiun Mekah Al Mukarramah, Madinah, Sulaymaniyah di Jeddah dan Raja Abdullah Economic City, sementara kereta ke Bandara Internasional Raja Abdulaziz Jeddah akan dimulai sekitar pertengahan 2019. (Tiar Munardo)