News
Ma’ruf Amin: Jangan Ada Lagi Kesenjangan Ekonomi Desa dan Kota
Dirinya maju untuk membantu Jokowi dalam memajukan perekonomian nasional. Khususnya, agar kesenjangan antara masyarakat desa dan perkotaan semakin rendah.

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masalah perekonomian di Indonesia menjadi salah satu alasan Bakal Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mendamping Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019 nanti.
Dirinya maju untuk membantu Jokowi dalam memajukan perekonomian nasional. Khususnya, agar kesenjangan antara masyarakat desa dan perkotaan semakin rendah.
Kiai Ma’ruf Amin menilai kondisi saat ini menunjukkan golongan atas semakin kuat sedangkan yang di bawah makin lemah. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan sebuah arah pembangunan ekonomi yang lebih merata.
“Arus baru ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan, yang tujuannya menghilangkan berbagai kesenjangan,” katanya.
Kesenjangan yang dimaksud, antara lemah dan yang kuat, antar daerah, hingga kesenjangan daya saing produk lokal dan asing. Ketiga kesenjangan tersebut harus difokuskan pemerintah saat ini.
“Adanya kesenjangan tersebut menyebabkan pembangunan ekonomi nasional saat ini belum berkeadilan,” katanya.
Berdasarkan realita di lapangan, kesenjangan yang didapati sangat tinggi dan menimbulkan kecemburuan satu-sama lain. Hal itu, lanjut Ma’ruf, akan sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa ada suatu solusi konkret dari pemerintah.
“Untuk itu, kesenjangan harus dihilangkan bukan membenturkan yang kuat dan lemah, tapi menguatkan yang lemah melalui upaya kemitraan,”ujarnya.
Menurut Ma’ruf landasan untuk menciptakan ekonomi yang berkeadilan telah dimulai Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla sejak tahun 2014. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang merata, kebijakan satu harga untuk bahan bakar, serta pengembangan produk-produk unggulan di daerah.
Kedepan, kata dia Indonesia harus harus mampu menciptakan pasar sendiri di dalam negeri yang kuat dan berdaya saing. Hal itu agar kebutuhan domestik tidak melulu bergantung pada pasar global.
“Disini peranan pemerintah memunculkan para pelaku-pelaku usaha skala mikro, kecil, dan menengah sehingga memiliki ruang untuk mengembangkan diri,” katanya. (Tiar)