Headline
Masih Hobi Nyinyir Soal Utang Indonesia? Ini Penjelasan yang Benar
Sri Mulyani mengakui penambahan utang pemerintah saat ini sangat signifikan

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang nyinyir menyebut ekonomi kita saat ini mengkhawatirkan karena pemerintah terus mencari utang baru. Bagaimana sebenarnya gambaran utang Indonesia?
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui penambahan utang pemerintah saat ini sangat signifikan. Pada periode 2012 – 2014 penambahan itu mencapai Rp 798 triliun, sedangkan untuk periode 2015 – 2017 mencapai Rp 1.329,9 triliun.
Penambahan itu menurut Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, merupakan konsekuensi logis karena belanja ekspansi di era Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak bisa hanya mengandalkan APBN. Alasannya penerimaan pajak negara tidak mampu menopang kebutuhan itu, akibatnya pemerintah harus menutup defisit anggaran dengan berutang.
Belanja ekspansif di era pemerintahan Jokowi-JK memang memiliki konsekuensi tinggi. Lesunya penerimaan perpajakan, membuat pemerintah harus menutup defisit anggaran melalui utang.
Tola tambahan utang pada 2012-2014 menurut Ani untuk infrastruktur hanya Rp 456,1 triliun, pendidikan Rp 983,1 triliun, kesehatan Rp146,4 triliun, perlindungan sosial Rp 35,3 triliun dan Dana Alokasi Khusus Fisik maupun dana desa yang mencapai Rp 88,6 triliun.
Sementara di periode 2015 – 2017 tambahan utang di era Jokowi untuk infrastruktur senilai Rp 904,6 triliun, pendidikan Rp 167,1 triliun, kesehatan Rp 249,8 triliun, perlindungan sosial Rp 299,6 triliun dan DAK Fisik serta dana desa Rp 315,9 triliun.
“Memang delapan kali lipat bedanya. Kalau kita lihat kemudian kemiskinan turun, gini ratio turun. Dan ada juga pengamat yang lupa bahwa kita itu transfer ke daerah,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Jadi dia minta agar jangan hanya melihat tambahan utangnya. Tetapi untuk apa utang itu digunakan.
Terbukti pertumbuhan ekonomi tetap terjaga meskipun Indonesia juga mengalami tekanan seperti banyak negara lain di kawasan maupun di dunia.
“Jadi kalau bandingkan apple to apple jangan hanya tambahan utang. Tapi untuk apanya. Growth kita tetap terjaga, walaupun mengalami tekanan tetap jauh,” kata Sri Mulyani saat menyampaikan program empat tahun pemerintahaan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa 23 Oktober 2018.(kris)