Gaya Hidup
Mau Ngopi dan Nyemil Sepuasnya? Yuk Datang ke Festival Adat Ini
Jika Anda mendatangi Desa Adat Kemiren Sabtu 10 November 2018 malam dijamin tidak akan kelaparan hingga badan kedinginan.

MATA INDONESIA, BANYUWANGI – Jika Anda mendatangi Desa Adat Kemiren Sabtu 10 November 2018 malam dijamin tidak akan kelaparan hingga badan kedinginan.
Penduduk desa berhawa sejuk yang bisa ditempuh hanya 15 menit dengan mobil dari pusat kota Banyuwangi, malam itu akan menjamu siapa saja yang lewat dengan kopi dan penganan ringan khas Tanah Osing.
Soalnya malam itu desa adat tersebut sedang menyelenggarakan “Festival Kopi Sepuluh Ewu.” Semua penduduk desa akan meletakkan kursi dan meja di halaman rumah supaya bisa langsung menjamu para pengunjung desa.
Sabtu kemarin ribuan orang, sebagian besar wisatawan, berbondong-bondong mendatangi desa di Kecamatan Glagah itu untuk “menyerbu” 10 ribu cangkir kopi gratis.
Sedangkan jajanan teman minum kopi yang banyak disediakan penduduk antara lain pisang goreng, apem, kucur, klemben dan sebagainya.
“Festival ini sebagai undangan kepada seluruh orang di mana pun untuk datang dan merasakan kehangatan warga Desa Kemiren dalam menyambut tamu,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu 11 November 2018.
Bahkan pada tradisi itu terdapat filosofi Desa Kemiren yang tertanam di sanubari penduduknya bertahun-tahun.
“Sak corot dadi seduluran.” Artinya sekali menyeduh kopi kita jadi bersaudara.
Festival itu juga sudah menjadi agenda tahunan di Banyuwangi. (Nefan Kristiono)