News
Mayoritas Warga AS Tak Setuju Trump Bangun Tembok Perbatasan

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Hampir sebulan sudah pemerintah AS ditutup gara-gara Donald Trump yang tak terima anggaran pembangunan tembok perbatasan yang diajukannya ditolak oleh parlemen.
Di tengah keputusan ‘brutal’ Trump itu, muncul isu, apakah warga AS sepakat pemerintahnya membangun tembok perbatasan?
Mengutip Washington Post, Kamis 17 Januari 2019, dalam sebuah survei yang dilakukan Pew Research Center, disebutkan bahwa sebnayak 58 persen warga AS tak setuju atas pembangunan tembok tersebit, sedang 40 persen lainnya sepakat dengan keputusan Trump.
Survei itu juga membawa kabar buruk bagi Trump dan Partai Republik. Pew menanyakan kepada responden apakah mereka ingin penutupan pemerintah diakhiri dan berkompromi atas pembangunan tembok perbatasan.
Ternyata 7 dari 10 orang yang mendukung pembangunan tembok perbatasan mengatakan mereka menentang semua bentuk kompromi, sedangkan 9 dari 10 yang menentang pembangunan itu justru tetap berkomitmen menentang berdirinya tembok.
Dari hal ini dapat disimpulkan, secara keseluruhan, lebih separuh warga AS ternyata menentang pendirian tembok dan menentang kompromi apapun atas hal tersebut.
Pertentangan terhadap posisi Trump begitu kuat sehingga jumlah orang yang menentang tembok tetapi menganggap kompromi dapat diterima lebih rendah daripada porsi pendukung Trump yang akan menerima kesepakatan yang tidak termasuk pendanaan tembok.
Namun, seperti biasa. Trump adalah orang yang keras kepala. Pew menyebut Partai Republik Konservatif melihat penutupan pemerintah AS sebagai sesuatu yang tak berdampak signifikan.
Pew menyebut, 20 persen warga AS menganggap penutupan pemerintahan sebagai sebuah masalah yang tak serius. Sementara 80 persen, atau mayoritasnya menganggap itu merupakan keputusan yang akan berdampak sangat serius.
Hingga kini belum ada kepastian, kapan Donald Trump akan membuka kembali pemerintahan secara normal. Ia masih ngotot menentang keras keputusan parlemen yang telah menolak pengajuan anggaran pembangunan tembok. (Ryan)