Dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia, utamanya di pulau Jawa, ada sembilan nama besar yang sungguh diketahui , yakni wali songo. Mereka yakni para ulama yang mempunyai peran penting dalam proses Islamisasi di kawasan tersebut.
Sunan Ampel: Sang Pendiri Pesantren Ampel Denta
Sunan Ampel, yang mempunyai nama asli Raden Rahmat, ialah salah satu wali songo yang sungguh terkenal. Ia ialah keturunan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama dari Gujarat yang juga diketahui sebagai Maulana Maghribi. Sunan Ampel mengawali kegiatan dakwahnya dengan mendirikan pesantren Ampel Denta di akrab Surabaya. Pesantren ini menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sunan Bonang: Sang Penyebar Islam di Kediri dan Lasem
Sunan Bonang, yang bernama asli Raden Makdum Ibrahim, adalah putra dari Sunan Ampel. Ia memulai karier dakwahnya di Kediri, yang dikala itu dominan orangnya beragama Hindu. Setelah itu, beliau menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah, dan mendirikan pesantren Watu Layar.
Sunan Drajat: Sang Pendiri Mushola di Desa Drajat
Sunan Drajat, yang memiliki nama asli Raden Syarifuddin, yaitu putra dari Sunan Ampel. Ia menyebarkan agama Islam di sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Di sana, dia mendirikan mushola atau surau yang dimanfaatkan selaku tempat berdakwah.
Sunan Giri: Sang Pendiri Pesantren Giri
Sunan Giri, yang semula berjulukan Raden Paku, yaitu seorang wali songo yang berdakwah di Jawa Timur. Ia mendirikan suatu pondok pesantren bernama Pesantren Giri di wilayah bukit Giri, sebelah selatan Kota Gresik. Pesantren ini menjadi salah satu sentra penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.
Sunan Kalijaga: Sang Wali Songo yang Paling Terkenal
Sunan Kalijaga yakni tokoh wali songo yang paling populer di antara sembilan wali lainnya. Nama aslinya yakni Jaka Said. Ia melaksanakan dakwah dengan cara berkeliling, namun lama menetap di Kadilangu, Demak. Di Demak, Sunan Kalijaga berperan aktif dalam pendirian Masjid Agung Demak dan memilih kiblat semoga sesuai dengan arah Kakbah.
Sunan Kudus: Sang Penghargai Adat Istiadat
Sunan Kudus, yang memiliki nama asli Ja’far Shodiq, membuatkan agama Islam di wilayah Kudus, yang saat itu masih dikenal dengan nama Kota Tajug. Ia menerapkan seni manajemen dakwah dengan menghargai etika istiadat yang usang dianut warga sekitar. Salah satu misalnya adalah mendirikan masjid yang bentuknya seperti dengan candi orang Hindu.
Sunan Muria: Sang Pendakwah di Daerah Terpencil
Sunan Muria, yang bernama kecil Raden Prawoto, adalah putra dari Sunan Kalijaga. Ia berdakwah di daerah yang sungguh terpencil dan jauh dari pusat kota. Ia membuatkan agama Islam melalui para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.
Sunan Gunungjati: Sang Raja Cirebon
Sunan Gunungjati, yang berjulukan orisinil Syarif Hidayatullah, berdakwah di daerah Cirebon. Ia mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari imbas Pajajaran. Hal ini pula yang membuat Sunan Gunungjati menjadi satu-satunya wali songo yang keluar sebagai kedudukan raja.
Peran Wali Songo dalam Islamisasi Jawa
Wali songo mempunyai tugas yang sungguh penting dalam proses Islamisasi di Jawa. Mereka mengembangkan agama Islam dengan banyak sekali cara, seperti mendirikan pesantren, berdakwah keliling, dan menghargai etika istiadat lokal. Berkat jasa-jasa mereka, agama Islam kesannya diterima dan dianut oleh sebagian besar masyarakatJawa.
Kesimpulan
Wali songo adalah para ulama yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Mereka membuatkan agama Islam dengan aneka macam cara, dan berkat jasa-jasa mereka, sebagian besar penduduk Jawa kesannya memeluk agama Islam.