
MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahun 2018 kemarin merupakan kejayaan Film Black Panther. Film besutan Marvel tersebut mendapat sanjungan sebagai film blockbuster superhero tahun 2018 ini.
Sejumlah penggemar menilai film ini makin ciamik lantaran kehadiran prajurit Dora Milaje. Mereka berpendapat prajurit tersebut didasarkan pada tentara wanita di Afrika yang dikenal sebagai Ahosi dari Dahomey, atau “Dahomey Amazons”.
Jika menilik sejarah pembentukan seperti yang ditulis www.thesun.co.uk, Ahosi merupakan resimen militer wanita yang diciptakan oleh Raja Houegbadja pada abad ke-19. Mereka dipilih karena kemampuannya yang luar biasa untuk melawan pria, dan kebanyakan yang direkrut adalah remaja perawan.

Para wanita ganas Afrika tersebut tinggal di Istana Kerajaan Dahomey, yang sekarang dikenal sebagai Republik Benin modern. Terkadang, Ahosi menyebut dirinya sebagai N’Nonmiton yang artinya ‘Ibu Kita’.
Kata itu dipilih karena dedikasi mereka dalam melindungi raja di setiap medan perang. Dalam pertempurannya wanita Dahomey ini dilengkapi dengan senjata dari Denmark ‘Winchester’, tongkat dan pisau. Mereka juga dilatih untuk menjadi kuat, cepat, kejam dan berjuang sampai mati.

Latihan yang diberikan juga terbilang cukup berat, seperti melompati dinding yang ditutupi daun akasia berduri dan survival selama 10 hari di hutan yang hanya dibekali sebuah golok. Mereka juga diajarkan untuk kejam terhadap setiap lawannya, salah satunya dengan memberikan porsi latihan membuang tahanan perang dari ketinggian.
Sayangnya, para prajurit Ahosi tidak diizinkan untuk menikah atau memiliki anak, karena dengan bergabung dalam resimen mereka secara sah menikah dengan raja. Tercatat ada sekitar 1.000 dan 6.000 anggota sebelum resimen tersebut dibubarkan pada abad ke-20 sebagai bagian dari ekspansi kolonial Prancis.
