Kisah
Menhub Siapkan Sistem Cegah Pilot Konsumsi Narkotika

Semarang (MI) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ini sedang menyiapkan sistem baru yang akan menjadi barikade untuk mencegah terulangnya kasus pilot yang mengonsumsi narkotika.
Hal tersebut diungkapkan Budi usai acara ‘Dialog dan Pemberian Apresiasi kepada Pelaku Transportasi yang Turut Mendukung Angkutan Natal dan Tahun Baru’ yang berlangsung di Museum Lawang Sewu, Semarang.
“Tadi pagi, saya ketemu Pak Buwas (Budi Waseso), Kepala Badan Narkotika Nasional. Akan membuat suatu format tertentu agar kalau mau menembak tikus, tidak membakar rumahnya semua,” kata Budi pada Minggu (31/12/2017).
Sebelumnya, petugas gabungan dari BNNP Riau, Bea Cukai, Kepolisian, dan Ditpam Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, menangkap pilot maskapai Malindo Air yang kedapatan membawa sabu-sabu. Penangkapan pilot berkewarganegaraan Malaysia bernama Ahmad Syahman bin Shaharudin itu berawal dari tes urine yang dilaksanakan petugas gabungan di Bandara Internasional Hang Nadim.
Budi mengakui kalau kasus pilot dan narkoba bukan terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di negara-negara lain.
“Kami akan membuat satu konsep tertentu, memang pernah dilakukan di negara maju. Kami akan belajar dari negara tersebut, aplikasikan, dan lakukan satu kajian, pengamatan, dan penelitian terhadap ‘lifestyle’ pilot,” ujar Budi.
Budi tidak menginginkan kasus pilot dan narkoba kembali terulang dan pihaknya dianggap tidak melakukan langkah pencegahan. Karena itu, ia menegaskan perlu membuat semacam sistem baru untuk mengantisipasi terjadi kasus pilot yang mengonsumsi sabu.
Berkaitan dengan sanksi, Budi menyebutkan bagi pilot yang mengonsumsi narkoba akan dikenakan hukuman skorsing hingga larangan terbang yang dilakukan setelah ada pembuktian yang tidak membutuhkan waktu lama.
“Saya pikir harus secara langsung melakukan satu hukuman yang sesuai dengan kesalahannya. Apabila terbukti positif menggunakan itu, tidak ada jalan lain, kecuali dicabut sertifikatnya sebagai penerbang,” kata Budi.
Sedangkan permasalahan pidana yang menjerat pelaku penyalahgunaan narkoba, jelas Budi, tetap berjalan sesuai dengan ranahnya.
“Bagi maskapai, kami akan evaluasi bagaimana mereka melakukan pembinaan. Makanya, kami akan membuat satu konsep tertentu sebagai barikade supaya kasus serupa tidak terjadi lagi,” pungkas Budi. (AVR)