MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri menyatakan hanya di Indonesia persoalan utang negara dijadikan komoditas politik, padahal kondisinya jauh berbeda dibandingkan Yunani.
Di negara para dewa itu utang negara, menurut Chatib, pantas dibicarakan karena rasionya sudah lebih dari 100 persen dibandingkan produk domestik bruto (PDB)-nya sehingga mengkhawatirkan warga negaranya.
“Sementara rasio utang Indonesia tak sampai 30 persen dari PDB. Angka tersebut jauh di bawah batas maksimal sebesar 60 persen terhadap PDB,” ujar Chatib dalam acara Mandiri Investment Forum, Kamis 31 Januari 2019.
Dia heran karena banyak orang terutama politisi terobsesi bicara jumlah utang, pajak dan defisit.
Padahal, menurut ekonom dari Universitas Indonesia itu seharusnya mereka membicarakan bagaimana menggunakan instrumen fiskal dan kebijakan pemerintah menjaga ketahanan ekonomi kita di tengah tekanan yang ada.
Dia bahkan balik bertanya bagaimana cara seseorang membesarkan usahanya tanpa berutang. Sama dengan keputusan kita kredit rumah.
Bagi Chatib bukan besar kecilnya nilai utang kita. Tetapi kemampuan kita membayar utang tersebut.
