News
Menlu : Indonesia Berperan Dalam Sidang DK PBB Tentang Yerusalem

Jakarta (MI) – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar sidang darurat hari ini, guna membahas klaim sepihak Amerika Serikat (AS) bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Indonesia menyatakan sidang darurat DK PBB itu adalah buah dari upaya Indonesia memperjuangkan isu ini.
Menteri Luar negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengetakan untuk komite Palestina di PBB sudah ada press statement (pernyataan pers) dalam bentuk rilis yang disampaikan, yang antara lain itu adalah upaya Indonesia, ujar Retno di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12).
Lebih lanjut Retno menceritakan dirinya sudah berkomunikasi seharian penuh dengan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York, AS. Lewat cara itu, Indonesia melakukan lobi-lobi agar PBB segera bertindak.
Retno juga mengatakan Indonesia juga menggalang dukungan dari negara-negara non-blok. Retno juga berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang kemarin berada di Brussels Belgia, sampai tiga hingga empat jam menjelang pengumuman resmi Presiden AS Donald Trump. Sayang, AS bersikukuh atas sikapnya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, tetapiTillerson mengatakan keputusan sudah diambil Presiden, artinya, sampai jam terakhir diplomasi kita masih berusaha keras, ujarnya.
Sidang darurat tersebut diajukan oleh delapan negara anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Bolivia, Mesir, Prancis, Italia, Senegal, Swedia dan Uruguay, meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuka sidang darurat. (TGM)