MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus illegal fishing alias pencurian ikan, masih menghantui Indonesia. Kondisi itu membuat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memutar otak untuk memberantasnya.
Salah satunya dengan bersinergi dengan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Keduanya sepakat bekerja sama menguatkan ketahanan pangan dan pengamanan sektor kelautan dan perikanan, melalui penandatanganan MoU pada Senin 11 Februari 2019.
Bahkan mereka siap bersama-sama menenggelamkan kapal-kapal nakal yang menjarah sumber daya kelautan dan perikatan di Indonesia. “MoU ini untuk meningkatkan kerja sama dengan TNI, memastikan sumber daya kelautan dan perikanan terjaga,” kata Susi dalam sambutannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Susi menambahkan, bahwa dengan menggandeng TNI, KKP terus berupaya memberantas illegal, unreported, and underregulated (IUU) fishing melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Sinergi ini pun diharapkan akan terus mewujudkan visi-misi pemerintah untuk menjadikan indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Nilai yang ada di laut kita itu kaya raya, sumber daya energi, tambang, ikan, dan air, serta sebagainya. 70 persen NKRI kita laut. Jadi laut wajib dijaga kedaulatannya, karena di lautlah kesempatan anak bangsa,” ujarnya.
Ditambahkan Susi, dengan berlakunya MoU ini maka tidak membatalkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang jangka waktunya masih berlaku. Dengan berlakunya MoU baru ini, Kesepakatan Bersama antara KKP dan TNI AL Nomor KKP O4/MEN-P/KB XII/2014 dan Nomor PKB/17/XII/2014 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum di Bidang Kelautan dan Perikanan pada tanggal 1 Desember 2014 akan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
“Saya menggarisbawahi, bahwa TNI akan bersinergi dengan KKP untuk menjaga sumber daya kelautan dan perikanan. TNI juga memiliki infrastruktur yang bisa digelar dimana saja yang mungkin diperlukan KKP. Kami TNI siap,” kata Panglima TNI.
